PALESTINA–Seorang tahanan Palestina, Walid Hanatsha mengalami penyiksaan parah di dalam penjara Israel. Hal ini terungkap usai sejumlah gambar yang bocor ke media massa menunjukkan efek buruk dari penyiksaan terhadap Hanatsha, Shehab News Agency melaporkan pada Jumat (17/1/2020) pekan lalu.
Foto-foto itu menunjukkan efek penyiksaan pada berbagai bagian tubuh tahanan, termasuk leher, paha, dan kakinya.
BACA JUGA: Dokter Israel Terlibat Penyiksaan Terhadap Tawanan Palestina
Bayan Hanatsha, istri tahanan, mengungkapkan bahwa suaminya mengalami tiga putaran penyiksaan -yang pertama berlangsung selama 12 hari – di mana ia diinterogasi selama 23 jam sehari.
Menurut pengacara Hanatsha, pendudukan Israel menggunakan lima metode penyiksaan selama interogasi.
Hanatsha digantung tangannya dan ditutup matanya. Dia terus digantung sampai jatuh pingsan.
Istrinya mengungkapkan bahwa ketika suaminya jatuh ke tanah dengan posisi duduk tengkurap, interogator memukuli dada dan memegang leher Hanatsa erat-erat. Sementara interogator lain menekan bahunya. Istrinya juga menggambarkan bahwa para interogator mencabuti rambut dari wajah dan kepala Hanatsa.
BACA JUGA: Mantan Tahanan Kamp Penyiksaan Cina Ceritakan soal Uighur
Tahanan itu ditangkap pada Oktober tahun 2019 lalu dari rumahnya di Ramallah. Hanatsha adalah anggota organisasi amal terkemuka di Palestina, menurut Shehab News Agency . Lalu Hanatsa dituduh oleh Israel mendanai serangan perlawanan yang menewaskan seorang pemukim Israel.
Pendudukan Israel juga menuduhnya sebagai anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina. Total, Hanatsha telah menghabiskan enam tahun di penjara Israel. []
SUMBER: MEMO