YOGYAKARTA–Hasil penelusuran polisi sejauh ini telah mengungkap sejumlah fakta terkait kasus Keraton Agung Sejagat. Salah satunya yaitu polisi menemukan aliran uang miliaran Rupiah di rekening ‘raja’ Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso.
“Jadi itu dana yang kita cek dari 10 tabungan yang kita sita, lalu kita hitung. Nah, dana yang masuk sekitar Rp 1,3 M dan itu total yang kita hitung dari 10 tabungan,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna di Keraton Agung Sejagat, Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Rabu (22/1/2020).
BACA JUGA:Â Pengakuan Terbaru Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat
Iskandar menjelaskan, dana tersebut masuk ke kantong Toto dari tahun 2018-2019. Dana itu berasal dari iuran para anggota Toto.
‘Raja’ Toto diketahui pernah membuat Yogyakarta Development Committee (DEC) dan lembaga lain pada 2018-2019 untuk mencari untung.
“Sebagian besar dana itu sudah habis digunakan dan tinggal sisa Rp 20 jutaan,” ujarnya.
Duit itu pun diduga sudah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan ‘Raja’ dan ‘Ratu’ Keraton Agung Sejagat. Khususnya untuk pembangunan bangunan keraton.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Jateng, Kombes Budi Haryanto juga mengungkap ada uang Rp 1,4 miliar yang masuk ke rekening ‘Raja’ Toto pada 13 Desember 2019. Belum ada penjelasan lebih lanjut soal kaitan uang Rp 1,3 miliar dari 10 buku tabungan di atas dengan Rp 1,4 miliar yang diceritakan oleh Budi.
“Saya lihat tanggal 13 Desember (2019) ada uang masuk sekitar Rp 1,4 M,” ujar Direskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Budi Haryanto di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (21/1).
Budi mengungkapkan jawaban Toto selalu alot tiap dimintai keterangan soal uang. Namun diketahui, setiap ada uang yang masuk ke rekeningnya, Toto akan langsung menarik tunai uang tersebut.
“Jadi (uang) masuk langsung ambil (tarik tunai),” lanjutnya.
BACA JUGA:Â Keluar Uang 2 Juta, Pengikut Keraton Agung Sejagat Tetap Merasa Tidak Ditipu
Diwawancara terpisah, Mahamenteri Keraton Agung Sejagat, Chikmawan Muhsin (53) mengaku tidak tahu dari mana dana untuk membangun keraton di Purworejo. Namun, ia mengaku mengeluarkan uang untuk membantu biaya pembangunan keraton.
“Keluar materi, tapi kira-kira berapa saya lupa,” kata Chikmawan di Keraton Agung Sejagat, Purworejo, Rabu (22/1).
Ketika ditanya apakah materi yang ia keluarkan mencapai ratusan juta, Chikmawan yang juga merupakan pemilik lahan keraton itu menggelengkan kepala. Ia menjawab saat wartawan menyebut nominal puluhan juta rupiah.
“Kurang lebih (puluhan juta),” ucapnya. []
SUMBER: DETIK