SUPERSTAR rugby muslim asal Selandia Baru, Sonny Bill Williams menolak memakai logo perusahaan judi yang jadi sponsor Liga Super.
Baru-baru ini, Williams menandatangani kontrak dua tahun senilai $ 10 juta dengan tim Kanada, Toronto Wolfpack, tepatnya pada November 2019 lalu. Tim tersebut turut berkompetisi dalam Liga Super yang disponsori sebuah perusahaan judi.
Perusahaan bir dan judi adalah sponsor biasa bagi berbagai tim di seluruh dunia. Namun, bagi Williams, keberadaan sponsor dari perusahaan judi ini bertentangan dengan keyakinannya sebagai muslim.
BACA JUGA: Pemain Rugbi Terkenal, Sonny Bill Williams Ceritakan Kisah Hidupnya sebelum dan Sesudah Masuk Islam
Judi merupakan perbuatan haram atau melanggar hukum dalam Islam. Berjudi juga merupakan pelanggaran terhadap keadilan, pemborosan, kecanduan, provokasi kebencian & iri hati, sering berjalan beriringan dengan alkohol, mengarah pada kemalasan, memberi makan pada keserakahan, dan membuat orang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki dalam hidupnya.
Sepanjang karir Williams, bersinggungan dengan hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan seperti yang dialaminya di Liga Super saat ini bukan lah yang pertama.
Pada 2017, Williams menutupi logo Bank of New Zealand di kaos Auckland Blues miliknya dengan izin dari Rugby Union Selandia Baru.
Kini, penolakannya terhadap logo perusahaan judi yang jadi sponsor Liga itu pun tak mendapat rintangan berarti. Ketua Toronto Bob Hunter mengatakan kepada UK Telegraph bahwa klub mendukung keputusan Williams.
“Saya pikir Betfred akan mendapat manfaat dengan mengambil posisi yang kami hormati dan hormati keyakinan agama pemain,” kata Hunter.
BACA JUGA: Seperti Ozil, Sonny Bill Williams Berani Suarakan Protes untuk Bela Uighur
“Dalam masyarakat saat ini ada beberapa masalah yang sangat sensitif tetapi saya pikir sponsor dapat mengatakan ‘ya, oke, kami mengerti ini. Dia adalah merek besar dan nama besar tapi kami mengerti’,” lanjutnya.
Williams tak sendiri, sederet olahragawan muslim di seluruh dunia pun pernah mengambil sikap tegas serupa. Salah satunya pemain Muslim kriket Australia, Fawad Ahmed. Pada tahun 2016, dia diizinkan untuk berkompetisi tanpa mengenakan logo sponsor bir di bajunya. []
SUMBER: ABOUT ISLAM | UK TELEGRAPH