DUNIA digegerkan dengan munculnya virus Corona baru bernama 2019-nCoV. Virus yang mulai terdeteksi di kota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019, dengan cepat menyebar ke berbagai dunia.
Kendati belum banyak informasi terkait virus ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Dikutip dari tulisan Alexander Freund di Deutsche Welle, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui terkait virus Corona:
Bagaimana virus ini dapat menular?
Menurut otoritas kesehatan Cina, virus corona dapat menular sesama manusia. Virus ini juga beradaptasi dan bahkan bermutasi.
Belum jelas seberapa cepat virus ini dapat menular. Meskipun banyak kasus penularan lewat bersin dan batuk, belum ada indikasi sejauh ini yang menunjukkan bahwa virus ini menular lewat saluran pernafasan.
Kasus pertama ditemukan di Kota Wuhan di Cina. Setelah diselidiki, virus ini berasal dari hewan liar dan pasar ikan, yang sekarang telah ditutup karena merebaknya kasus ini. Virus ini diduga ditularkan melalui kontak langsung antara manusia dan hewan, atau mungkin dari udara yang penuh bakteri.
BACA JUGA: Positif Terkena Virus Corona Baru, Dokter di Cina: Virus Bisa Menular Lewat Mata
Virus yang secara alami dapat menular antara manusia dan hewan dinamakan penyakit zoonotik. Manusia dapat terjangkit virus ini ketika manusia mengonsumsi daging atau produk hewani – atau jika produk-produk hewani tersebut tidak dimasak hingga matang atau datang dari lingkungan yang tidak sehat.
Apa gejalanya?
Pasien yang pernah terpapar dengan virus tersebut memiliki gejala demam, bernafas pendek, dan batuk-batuk. Virus ini juga dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru, sebuah infeksi yang menyerang paru dan dapat menyebabkan paru terisi dengan cairan atau nanah. Masyarakat lanjut usia lebih rentan tertular oleh virus ini daripada anak muda.
Setelah virus ini menyebar di bulan Desember tahun lalu, virus ini telah menular lebih dari ratusan orang di Cina. Kasus yang sama juga telah ditemukan di Amerika Serikat, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Apa yang kita ketahui tentang virus ini?
Para ahli telah membedah struktur gen virus corona, yang juga dikenal sebagai virus 2019-nCoV. Virus ini pertama kali ditemuka di tahun 1960-an dan diberi nama corona karena bentuknya yang menyerupai mahkota (mahkota dalam bahasa inggris crown). Virus jenis ini sebenarnya tidak masuk dalam kategori mematikan. Kadang, virus ini juga menyebabkan gangguan pencernaan dan terutama diare.
Namun virus corona, yang juga jenis virus RNA, dapat beradaptasi dengan baik dan sangat memiliki genetik yang sangat beragam. Ini artinya, virus ini dapat menyebar dan menular spesies berbeda. Beberapa efek dari virus corona menyebabkabkan demam biasa, efek lainnya juga dapat menjadi penyakit yang parah dan menyebabkan gangguan pernafasan, radang paru-paru dan bahkan kematian.
Contohnya pada tahun 2002 dan 2003, virus corona agresif bernama SARS-CoV mewabah di 30 negara. Di berbagai belahan bumi, lebih dari 8.000 orang terjangkit virus tersebut, sekitar 1.000 orang meninggal. Pada tahun 2012, virus corona Timur Tengah yang menyerang saluran pernafasan (MERS-CoV) ditemukan di Jazirah Arab.
Apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus?
Bandar udara di beberapa negara, khususnya di Cina, melakukan pemeriksaaan suhu badan kepada para penumpang yang datang dari Cina.
Bila wabah virus ini diumumkan sebagai ancaman kesehatan internasional darurat, ini dapat mengarah kepada pembatasan perjalanan internasional, pengamanan ketat di perbatasan, dan pengadaan pusat penanganan khusus atau fasilitas karantina.
BACA JUGA: RSHS Bandung Berikan Tips agar Tak Tertular Virus Corona
Seperti yang sudah umum dianjurkan, langkah-langkah menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati, termasuk dengan menjaga kontak dengan orang dengan infeksi saluran pernafasan, atau kontak dengan hewan ternak, hidup atau mati, harus selalu diperhatikan. Usahakan cuci tangan ketika habis berpergian.
Pakar kesehatan tidak melihat kemungkinan bahwa virus ini tersebar secara global. Virologis Jonas Schmidt-Chanasit dari Institut Bernhard Nocht Hamburg mengatakan, tidak ada tindakan pencegahan khusus yang harus diambil di Jerman. Ia menjelaskan, bahwa “saat ini ancamannya sangat rendah.” Tapi ia juga mengatakan langkah yang penting adalah “WHO, dan badan-badan lainnya seperti European Center for Disease Prevention and Control untuk tetap secara permanen memonitor situasi ini.”
Bagaimana efek virus corona terhadap perekonomian?
Kekhawatiran terhadap virus corona mengguncang pasar saham Asia. Kerusakan ekonomi yang disebabkan wabah virus SARS antara tahun 2002 dan 2003 masih dapat diingat dengan jelas. Kekhawatiran dunia tentu tidak berhenti hanya pada pasa saham, tapi juga efek turis dan industri pariwisata, hingga ke pengeluaran konsumen. []
SUMBER: DW