WASHINGTON–Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson mengatakan langkah-langkah untuk membuat Presiden Suriah Bashar al-Assad turun dari kekuasaan sedang dibahas bersama oleh koalisi internasional. Pernyataan itu sekaligus menegaskan pernyataan sikap Donald Trump yang ingin menurunkan Assad dari jabatannya.
“Tindakan yang Assad lakukan terhadap warga negaranya sendiri, membuatnya tidak layak menjadi Presiden Suriah. Kami akan mempertimbangkan respon yang tepat dengan melihat resolusi PBB terkait Pelanggaran Hukum Intenasional, pastinya akan ada proses politik yang dijalankan untuk membuatnya turun dari kekuasaan,” kata Tilierson.
Menurut Tilierson, AS yakin bahwa Pemerintah Suriah berada di balik serangan itu. Salah satu alasan mendasar adalah berlangsungnya peristiwa itu di wilayah yang dikuasai pemberontak Suriah. Sedikitinya 86 orang tewas, termasuk 27 di antaranya adalah anak-anak dalam kejadian tersebut.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan jika PBB gagal mengatasai kasus Presiden Suriah itu, kemungkinan tindakan sepihak akan dilakukan AS untuk menurunkan Assad. Sebelumnya, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pada Oktober 2016 mengungkapkan selama hampir enam tahun, militer Suriah seringkali menggunakan senjata kimia untuk menyerang pemberontak, yakni pada 2014 dan 2015.
“Penggunaan senjata kimia dilarang di bawah hukum internasional dan termasuk dalam kategori kejahatan perang,” kata Nikki. Namun ia menyayangkan penyelidikan yang dilakukan saat ini di Suriah tidak memiliki kekuatan hukum karena dilarang Militer Suriah. []
Sumber: BBC