HIDUP berumah tangga membutuhkan energi yang luar biasa. Karena berbagai emosi dalam diri bisa berkecamuk dalam hati dan jiwa kita. Ketika sedang bahagia, kita merasa bagaikan terbang tinggi ke angkasa, namun ketika dirundung kecewa, terasa bagai pisau menghujam dada seketika.
BACA JUGA:Â Efek Buruk Nikah Muda, Apa Saja?
Terkadang kita lupa bahwa pasangan kita adalah manusia biasa, kita begitu nyaman untuk menaruh banyak harapan kepadanya, dan kita terlalu percaya diri bahwa ia tak akan membuat kita kecewa. Padahal sama adanya dengan diri kita yang tak sempurna, peluang kita untuk berbuat salah pun juga senantiasa terbuka.
Kita perlu memahami, bahwa tidak sehat rumah tangga yang tak bisa menerima hadirnya masalah dan rasa kecewa. Karena justru masalah dalam rumah tangga lah yang menentukan sudah seberapa bijak kita dalam menyikapinya. Bukankah menikah, hanya diperuntukan untuk ia yang dewasa dan siap belajar untuk menjadi semakin bijaksana?
Jika menikah adalah pilihan kita, maka kita harus bertanggung jawab atas pilihan itu. Allah SWT telah mengkaruniai kita akal yang sehat untuk berpikir secara baik, tentang bagaimana kita mampu menjaga rumah tangga kita agar tetap berada dalam koridor ketaqwaan kepadaNya.
Maka, terapkan selalu sikap positif ketika asa mu tak sesuai dengan takdirNya. Minimalisir rasa kecewa yang kemungkinan hadir dengan menurunkan ekspektasi berlebihan terhadap dia yang engkau cinta.
BACA JUGA:Â Tolok Ukur Seseorang Siap Menikah
Jangan sampai hati begitu mudah meledak-ledak oleh kesalahan yang disebabkan karena hal-hal kecil yang tidak masuk dalam ranah prinsip berumah tangga. Hadirkan hati yang mudah untuk memaklumi, dan netralkan hati untuk kembali menguatkan visi dan misi.
Semoga Allah SWT mampukan kita untuk pandai merespon apapun yang terjadi dengan iman dan pikiran positif kita, bukan dengan hawa nafsu yang mendominasi jiwa. []
SUMBER: NIKAHBUTUHILMU