PENYAMPAIAN pesan biasanya dilakukan dengan beragam cara. Baik lisan maupun tulisan, salah satu yang menunjang dalam penyampaian pesan adalah gaya bicara atau gaya bahasa.
Gaya khusus ini juga terdapat dalam Alquran. Untuk menyampaikan pesannya, Alquran menggunakan berbagai gaya. Berikut ini gaya bahasa yang dimaksud tersebut:
Narasi dalam Quran
Alquran berisi banyak narasi (qisas/kisah) sebagaimana disebut sendiri dalam Al-Quran:
“Kami menceritakan kepadamu kisah-kisah yang paling indah.” (QS Yusuf: 3)
BACA JUGA: Abu Al-Walid Kagum dengan Isi Alquran yang Dibacakan Rasulullah
Narasi-narasi ini, yang menggambarkan dan menggarisbawahi aspek-aspek penting dari pesan Al-Quran, memenuhi fungsinya dalam berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa pola yang lebih umum ditemukan dalam Alquran:
1. Menjelaskan pesan umum Islam
2. Memberikan panduan umum dan pengingat
3. Memperkuat keyakinan Nabi dan para mukmin
4. Mengingatkan para nabi sebelumnya dan perjuangan mereka
5. Menunjukkan kesinambungan dan kebenaran pesan Muhammad
6. Memberikan argumen terhadap beberapa penentang Islam, seperti Yahudi dan Kristen
7. Sejauh menyangkut isi narasi ini, orang dapat, secara umum, membedakan antara tiga jenis berikut:
- Kisah-kisah para nabi Allah, umat mereka, pesan mereka, panggilan mereka, penganiayaan mereka, dll., Seperti narasi tentang Nuh (Ash-Shu`ra ’26, Nuh 71), Musa (Al-Qasas 28), ` Isa (Maryam 19) dan banyak lainnya.
- Narasi Alquran lainnya tentang orang atau peristiwa masa lalu, seperti narasi tentang para sahabat gua, atau tentang Dhul Qarnain (Al-Kahf 18)
- Referensi ke peristiwa yang terjadi selama masa hidup Nabi Muhammad, seperti Pertempuran Badr (Aal` Imran 3:13), Pertempuran Uhud (Aal` Imran 3: 121-128), Pertempuran Al-Ahzab (33: 9-27), Perjalanan Malam (Al-Israa ’17: 1)
Perumpamaan dalam Quran
Alquran juga menggunakan perumpamaan di banyak tempat untuk menjelaskan kebenaran tertentu atau untuk membawa pulang poin-poin penting dari pesan tersebut, dengan menyamakannya dengan sesuatu yang diketahui atau menggambarkannya secara bergambar (Lihat, misalnya, An-Nahl 16: 75-76).
Ayat berikut adalah contohnya:
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS Ar-Ra`d:17)
Perintah “Qul”
Lebih dari 200 ayat dalam Alquran dibuka dengan kata “qul” (katakanlah), yang merupakan instruksi kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan kata-kata berikut pengantar ini kepada pendengarnya dalam situasi tertentu, seperti menjawab pertanyaan, atau sebagai penegasan masalah kepercayaan, atau pengumuman putusan hukum.
Contohnya:
“Katakan: Tidak akan terjadi apa-apa pada kita kecuali apa yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita: Dia adalah Pelindung kita.” (QS At-Taubah: 51)
Sumpah dalam Quran
Di sejumlah tempat, Al-Quran menggunakan ungkapan-ungkapan seperti sumpah (aqsam, qasam tunggal). Fungsi sumpah ini adalah untuk memperkuat dan mendukung argumen, dan untuk menghilangkan keraguan dalam pikiran pendengar. Dalam teks Arab ayat-ayat ini sering dibuka dengan kata “wa” atau frasa “la uqsimu” (memang, aku bersumpah).
Berikut ini beberapa contohnya:
1. Terkadang sumpah menggunakan nama Allah sendiri:
“Tetapi tidak, demi Tuhanmu, mereka tidak dapat memiliki iman yang nyata sampai mereka membuatmu menghakimi dalam (semua) perselisihan di antara mereka dan menemukan dalam jiwa mereka tidak ada perlawanan terhadap keputusan-keputusanmu, tetapi menerimanya dengan keyakinan penuh.” (QS Al-Quran: 65)
BACA JUGA: Mereka yang Hatinya Disumbat dan Matanya Ditutup dari Alquran
2. Sumpah dengan nama ciptaan Allah:
“Demi matahari dan kemegahannya (mulia), oleh bulan saat dia mengikutinya, dari hari ke hari saat kemuliaan matahari terlihat, pada malam saat menyembunyikannya, oleh cakrawala dan strukturnya (luar biasa), oleh bumi dan bentangannya, oleh jiwa dan proporsi serta urutan yang diberikan padanya …” (QS Ash-Shams: 1-7)
“Tidak, aku bersumpah dengan kota ini …” (QS Al-Balad: 1). []
SUMBER: ABOUT ISLAM