PEMALANG–Polisi menangkap Nuril Ma’arif karena membakar tujuh kitab suci Alquran di Alun-alun Pemalang, Jateng. Belakangan pria 34 tahun tersebut diketahui mengalami depresi setelah diceraikan istrinya.
“(Barang bukti) Alquran tujuh (kitab yang dibakar),” kata Kapolres Pemalang, AKBP Edy Suranta Sitepu, kepada wartawan di Mapolres Pemalang, Kamis (30/1/2020).
“Selain Alquran, ada buku tulis. Dilakukan pemeriksaan intensif,” lanjutnya.
BACA JUGA:Â Inilah 4 Gaya Alquran Sampaikan Pesan
Misbahul Alim (25), penjual seblak yang berjualan di depan lokasi kejadian menceritakan kronologi pembakaran Alquran yang dilakukan pelaku.
Misbahul bercerita, Nuril Ma’arif sempat duduk-duduk sebelum membuka sebuah bungkusan. “Saya kira itu cuma kertas biasa. Pas dia jongkok menghadap ke selatan, pas dibuka (kertas bakaran) kok ada sampul Al-Qur’annya,” ucapnya.
Aksi itu diketahui banyak orang. Tak lama kemudian pembakaran kitab suci itu kemudian juga meluas di berbagai akun medsos.
Hasil pemeriksaan sementara, Nuril mengaku kepada polisi mendapatkan bisikan sebelum melakukan aksinya. Warga Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, itu juga menulis bisikan-bisikan yang dia dapatkan di buku tulis.
“Selain Alquran, ada buku tulis (yang disita polisi). Di buku tulis dia menulis setiap mendapatkan bisikan, dia perintah dari bisikan (untuk bakar Alquran),” jelas Kapolres Edy S Sitepu.
Langkah polisi selanjutnya adalah membawa pelaku ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa kondisi kejiwaannya.
“Langkah kami dari kepolisian yang pertama melakukan pemeriksaan, yang bersangkutan akan kami bawa ke RS jiwa untuk dilakukan pemeriksaan dokter,” kata Edy.
Hal tersebut perlu dilakukan karena pengakuan dari keluarga, Nuril beberapa bulan terakhir mengalami depresi semenjak Mei 2019 lalu.
Kakak kandung Nuril, Fathikin (45) menyebut adiknya memang labil setelah ditinggal istrinya.
“Dari bulan puasa sudah aneh-aneh tingkahnya. Sejak ditinggal cerai oleh istrinya, bulan Mei tahun lalu,” kata Fathikin saat ditemui di Mapolres Pemalang.
Fathikin menyebut adiknya mengaku mendapatkan bisikan dan suka menuliskan bisikan-bisikan itu di buku miliknya. Selain itu Nurik juga kerap mengamuk. Bahkan hampir semua buku yang ada di rumahnya juga dibakar.
BACA JUGA:Â Awal Mula Turunnya Alquran
Fathikin mengaku sudah berusaha mencari pengobatan untuk Nuril. “Sudah kami mencoba mengobati. Tapi belum sembuh. Dia jarang keluar rumah ataupun bergaul dengan tetangga hanya menyendiri,” bebernya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pemalang segera mengeluarkan imbauan terkait insiden itu. “Warga kami harapkan untuk tidak mudah terprovokasi atas kejadian ini. Persoalan ini untuk diredam agar tidak dikembangkan liar,” kata Ketua MUI Pemalang, KH Syaifullah.
Syaifullah mengimbau masyarakat tidak perlu resah. Karena kasus ini telah ditangani oleh kepolisian dan pelaku sudah diamankan. “Kita mengajak pada masyarakat luas, untuk meredam persoalan ini. Karena ini sudah ditangani Polres Pemalang,” ujarnya. []
SUMBER: DETIK