SAAT para sahabat Nabi SAW merasa kesal akan tindakan kaum Musyrikin maka Nabi SAW berdo’a, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada Tsaqif. . . Ya Allah, berilah petunjuk kepada Tsaqif. . . jadikanlah mereka orang-orang yang tunduk.”
Ketika itu pula penduduk Thaif melihat kenyataan bahwa Islam telah disambut baik di seluruh kabilah Arab. Mereka kemudian sepakat mengutus sejumlah pemuka Thaif menemui Rasulullah. Dalam utusan itu terdapat anak muda yang bernama Utsman Ibn Abu Al-‘Ash, Namun ia tidak diikutsertakan menemui Nabi.
Hingga cukup lama mereka tinggal di Madinah. Mereka meminta toleransi kepada Nabi SAW, mereka meminta sesuatu yang masih berbau Jahiliyah. Tetapi, Nabi SAW menolak permintaan itu. Mereka membujuk Nabi untuk memberikan kebebasan selama tiga tahun. Nabi menolak.
BACA JUGA: Inilah Cinta seperti Para Sahabat
Mereka lalu menawar satu tahun. Beliau juga menolak. Hingga penawaran terahirnya selama sebulan saja. Nabi tetap menolak. begitulah hingga akhirnya Islam meresap ke hati mereka. Salah satu diantara mereka ialah Utsman Ibn Abu Al-‘Ash ternyata memeluk Islam tanpa sepengetahuan kaumnya.
Bila utusan lain sedang tidur maka ia menemui Nabi SAW secara diam-diam. Kadang pula ia menemui Abu Bakar atau Ubay Ibn Ka’ab untuk belajar Islam dan menyimak Al-Qur’an.
Nabi SAW kagum terhadapnya, dan Abu Bakar pun memujinya, ”Wahai Rasulullah aku melihat anak ini yang paling bersemangat mendalami Islam dan mempelajari Al-Qur’an.”
Sebelum delegasi kembali ke daerah mereka, Utsman meminta sesuatu pada Nabi SAW hingga membuatnya takjub.
“Wahai Rasululllah, do’akan aku agar Allah SWT memberiku pemahaman dan ilmu tentang Agama,” kata Utsman, imam muda dengan keislaman yang sudah matang.
BACA JUGA: Tiga Generasi dari Keluarganya Merupakan Sahabat Nabi
“Sungguh kau telah memintaku sesuatu yang tidak diminta seorang pun dari kawan-kawanmu,” jawab Nabi.
Saat itu pula beliau menunjuk Utsman menjadi pemimpin dan imam shalat bagi kaumnya.
Namun sangat disayangkan setelah wafatnya Nabi SAW, sejumlah kabilah Arab keluar dari Islam. Hingga saat kabilah Tsaqif memiliki maksud yang sama maka Utsman berdiri di tengah-tengah mereka seraya berkata, “Kalian kaum terakhir yang menerima Islam. Janganlah jadi kaum pertama yang keluar dari Islam.” Allah pun meneguhkan hati kabilah Tsaqiff dalam Islam.
Sumber: Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah/Penulis : Nizar Abazhah/Penerbit : Zaman/2011