LIBANON–Ketua Parlemen Libanon, Nabih Berri telah mengecam perjanjian perdamaian ‘Deal of the century’ Trump. Ia juga menyatakan penolakannya terhadap ide relokasi warga Palestina di Libanon. Pada saat yang sama Berri merekomendasikan bangsa Palestina agar teguh pada dua prinsip penting yaitu persatuan dan perlawanan.
“Kami tidak melakukan pertemuan mendadak kecuali untuk hal yang sangat mendesak. Setiap kali kami dipersatukan oleh Palestina, kami ditampar oleh kesepakatan Abad ini. Kami juga dihadapkan pada nilai-nilai keberanian dan moral kami,” kata Berri dalam sebuah pidatonya saat konferensi Uni Parlemen Arab di Yordania, PIC melaporkan pada Sabtu (8/2/2020).
BACA JUGA: Ulama Libanon: Israel Ibarat Kelenjar Kanker, Harus Segera Dicabut
“Pertemuan kali Ini adalah sebuah seruan untuk menyelamatkan kesadaran kita tentang bahaya yang akan segera terjadi. Jika Palestina runtuh, maka runtuhlah bangsa Arab ini. Apakah kita sudah mendengar teriakan ini?. Apa yang ditawarkan oleh Deal of the Century hanyalah segelas racun bagi bangsa Palestina yang pertama kali menelannya setelah itu racun tersebut akan menggerogoti seluruh tubuh bangsa Arab,” tambah Berri.
“Perdamaian yang ditawarkan adalah kewajiban bagi bangsa Palestina dan bangsa Arab untuk mengakui Palestina sebagai negara Yahudi dan dengan demikian hak kembali bangsa Palestina ke negaranya dihapuskan. Kami benar-benar dihadapkan pada proyek perang dan bukan proyek perdamaian,” tukas Berri. []
SUMBER: PALINFO