UMUMNYA manusia yang sukses memiliki impian, cita-cita dan harapan. Setiap waktu mereka selalu membangun mimpinya, semakin ekstrem mimpinya semakin bersemangat meraihnya, impian, cita-cita dan harapan yang ada di dalam relung hati dan jiwanya menjadi sumber dorongan untuk melakukan sesuatu perubahan.
Ungkapan Imam Syahid Al Banna, haqaa-iqul yaumi ahlaamul amsi, wa ahlaamul yaumi haqaa-iqul ghadi (kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari), menjadi doktrin tentang pentingnya membangun mimpi bagi setiap pribadi muslim.
BACA JUGA: Jika Ingin Memimpikan Nabi…
Bagi sebagian manusia dengan mudah meraih setiap impian apapun dalam hidupnya. Setiap mengejar mimpi, mereka selalu bisa dengan mudah mendapatkannya. Tetapi bagi sebagian yang lain, mengejar mimpi bukan main sulitnya, seperti mengejar layang-layang. Banyak bahaya dan rintangannya. Dan bahkan ada yang tidak pernah bisa mengejar mimpinya, sampai akhirnya mereka menyerah sendiri.
Impian adalah kehidupan, ia mampu menggerakkan manusia untuk tetap tegak berdiri dan terus berjalan meski badai datang menghadang. Impian adalah harapan yang menggerakkan manusia menuju masa depan yang dicita-citakan. Tak bisa dibayangkan jika manusia hidup tanpa impian, cita-cita dan harapan. Secara fisik ia hidup, tetapi hakikatnya berhenti dan lambat laun akan mati.
Impian, cita-cita dan harapan yang baik, tentang kehidupan yang bahagia sejahtera adalah unsur penting dalam setiap gerak hidup kita. Tak ada satupun manusia yang ingin gagal dalam hidup ini, sayangnya jalan yang mereka tempuh tidak seperti yang dia harapkan, salah satu penyebabnya adalah tidak punya impian, cita-cita dan harapan.
Tidak ada kata terlambat bagi siapapun untuk membangun mimpi. Selama manusia masih memiliki akal dan masih bisa bernafas, maka memiliki mimpi adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Mengejar mimpi biasanya tidak semudah bermimpi. Ya, bermimpi memang mudah, tapi mengejar mimpi memerlukan perjuangan dan kesungguhan
Jangan tunda lagi, segera ambill secarik kertas kosong dan tulislah semua mimpi, cita-cita dan harapan kita, mulai dari mimpi-mimpi kecil hingga mimpi-mimpi besar. Setelah itu tempelkan pada kaca, pintu lemari, tembok kamar, yang mudah kita baca, dan mudah diingat. Yakinlah di masa depan, kita bisa merealisasikan mimpi-mimpi yang tertulis dalam secarik kertas itu.
BACA JUGA: 5 Pesan Rasulullah ketika Seseorang Bermimpi
Sebagai penutup tulisan ini, mari kita renungkan firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 105:
وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Taubah [9] : 105)
Firman Allah SWT di atas mengajarkan kita untuk beramal, merealisasikan semua mimpi, cita-cita dan harapan yang sudah dituliskan. Inilah saatnya untuk kita berpikir bagaimana dengan sesegera mungkin mengamalkan apa saja yang semestinya kita lakukan sebagai sarana meraih keberhasilan dan kesukesan di masa yang akan datang. Wallahu alam bisshowwab. []