Oleh: Ahmad Sholihin, asholktj@gmail.com
ANAS bin Mlalik bercerita bahwa dulu ibunya Ummu Sulaim, pernah mengasuh seorang anak yatim yang bernama, Ummu Anas. Ketika Rasulullah Saw melihat Ummu Anas bermain sendiri, beliau menghampiri anak kecil itu.
“Kamukah anak yatim itu? Wah, kamu sudah besar ya, semoga umurmu tidak bertambah besar,” kata Rasulullah Saw.
Namun, mendengar doa itu, anak yatim itu lari kembali pulang sambil menangis.
“Ada apa putriku?” tanya Ummu Sulaim.
“Rasulullah Saw, telah mendoakan aku supaya umurku tidak bertambah besar, Mulai sekarang umurku tidak akan bertambah besar,” katanya tersedu.
Ummu Sulaim langsung mengenakan kerudungnya dan bergegas menemui Rasulullah Saw.
“Ada apa, ya Ummu Sulaim?” tanya Rasulullah Saw melihat Ummu Sulaim tergesa-gesa.
“Ya Rasulullah, apakah Anda telah berdoa keburukan untuk anak yatimku?”
“Doa apa?”
“Dia mengaku bahwa Anda telah berdoa agar usianya tidak bertambah besar.”
Rasulullah Saw, pun tertawa dan menjelaskan kepada Ummu Sulaim, “Jangan khawatir, ya Ummu Sulaim, Apakah kau tahu bahwa aku telah memohon kepada Allah Swt? Sesungguhnya, aku hanyalah manusia biasa. Aku ridha seperti manusia dan aku marah seperti manusia. Oleh karena itu, siapa pun yang aku doakan dengan doa yang tidak pantas maka itu menjadi pembersih dosa dan sarana baginya utuk mendekat kepada Allah SWT di hari kiamat.”
Ummu Sulaim akhirnya tersenyum lega mendengar penjelasan Rasulullah Saw. (HR. Muslim)