KETAHUILAH, ada satu prinsip perdagangan yang patut kita amalkan dalam cinta, yaitu “sesuatu yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan.”
Cinta itu produk yang kita tebus dengan sejumlah nilai usaha dan doa. Harusnya, ketika kita sudah berani menebus produk asmara yang disebut ‘cinta’, maka kita mesti menerima produk itu dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
Jadi, sebelum memilih produk tersebut baiknya cerdaslah mencermati kualitasnya. Jangan sampai asal pilih, hingga menyesal karena sudah menebusnya dengan sejumlah nilai pengorbanan.
Di dunia ini, ada dua jenis produk asmara yang beredar di pasaran; pertama, produk cinta gombal murahan, yaitu produk yang disebut ‘pacaran’. Cinta yang berlabel pacaran ini salah satu produk gagal yang akhirnya diobral murah dengan berbagai rayuan agar ‘ada’ yang mau menggunakan.
Kalau ada yang menawarkan produk cinta atas nama pacaran, maka jangan mau menerima. Jangan-jangan ‘segelnya sudah rusak’, kalau cuma pacaran itu jelas rendah kualitasnya. Produk cinta berlabel pacaran juga menyebabkan radiasi zina mata, suara, bahkan bisa kelamin yang sukar dipulihkan. Hati-hatilah, golongan yang menawarkan dirinya sebagai produk yang dapat digunakan untuk menjadi pacar karena bisa membuatmu terkena penyakit hati semisal penantian menahun, menggatal raba-raba, hingga radang otak karena syaraf dijejali rayuan mesra.
Produk yang ke dua yaitu produk cinta suci pernikahan. Inilah produk terbaik dalam asmara, berani menawarkan diri untuk menikah jelas sudah memiliki kematangan kualitas ahlak dan tindak. Tetapi pastikan juga yang menawarkan dirinya sebagai produk pernikahan bukan sekedar bualan saja. Buat transaksi jelas untuk menggaransi bahwa produk yang ditawarkan tidak main-main.
Ingat! Jangan sampai kita yang niat menguasai suatu produk malah akhirnya dikuasai oleh produk dan dijadikan ‘barang bekas’ pacaran. Akhirnya, kita berusaha menawarkan diri kita agar diterima orang karena segel kita sudah rusak. Masih untung kalau ada yang menerima, kalau sudah mengobral tapi cuma ‘dipakai’ sebentar lalu dibuang lagi menjadi ‘mantan’, akan membuat kita sebagai produk asmara yang gagal serta berkualitas rendahan. []