PALESTINA–Ketua Komite Rakyat Melawan Blokade, Jamal al-Khudri, menegaskan bahwa Blokade Israel telah meningkatkan tingkat pengangguran di kalangan pemuda hingga 70%. Angka ini amat menakutkan dan mengejutkan karena mencerminkan realitas kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis pada hari Senin (17/2/2020), Al-Khudri menegaskan bahwa berlanjutnya blokade yang sudah berlangsung selama tiga belas tahun berturut-turut. Blokade juga diselingi tiga kali perang, tekanan dan penurunan kerja di pabrik, lembaga, perusahaan dan sektor bisnis, memiliki dampak besar pada tingkat pengangguran yang tinggi.
BACA JUGA: Pengangguran dan Kemiskinan Meningkat, Kondisi Gaza Kian Memburuk
Dia menyatakan bahwa penutupan pabrik, bengkel dan toko terjadi hampir setiap hari, yang berdampak pada kehidupan kaum muda dan pekerja. Sekitar 300 ribu pekerja menganggur, dan puluhan ribu lulusan tanpa ada harapan.
“Selama blokade berlanjut, situasi ekonomi runtuh, dan tidak ada solusi praktis, maka prospek bagi kaum muda pada umumnya hampir tertutup, dan ini adalah apa yang tidak ingin kita inginkan terjadi,” kata Al Khudri.
BACA JUGA: Tanpa Dana Bantuan, 20 Ribu Guru UNRWA Terancam ‘Menganggur’
Al-Khudri menyatakan bahwa yang diperlukan pada tahap saat ini melakukan terapi yang masuk akal yang meringankan krisis, dengan mendukung proyek-proyek pemberdayaan jarak jauh. Ini merupakan langkah inovatif yang dimulai di Gaza, yang harus didukung dan dikembangkan. Di mana pekerjaan dilakukan dari Gaza untuk kaum muda tanpa perlu melakukan perjalanan dengan menggunakan berbagai cara komunikasi.
Karena itu, yang harus dilakukan adalah mendukung proyek ini, memberdayakan pemuda, membuka pasar-pasar Arab dan asing bagi kaum muda untuk bekerja dari jarak jauh, dan mereka mampu menjalankan peran mereka dalam mematahkan blokade ini. []
SUMBER: PALINFO