Oleh: Safira Fajriati
safirafajriati2289@gmail.com
RIBA pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Istilah tersebut sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Arti riba itu sendiri menurut bahasa adalah tambahan. Tambahan yang dimaksud di sini adalah tambahan dalam transaksi hutang piutang, di mana orang yang berutang harus membayar lebih dari jumlah utang yang seharusnya dibayarkan.
Dalam hal ini dapat diketahui jika riba dapat merugikan salah satu pihak yaitu pihak yang berutang. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Islam melarang riba. Karena dalam Islam saling tolong menolong adalah suatu kewajiban, dan sangat bertentangan dengan riba yang bertujuan untuk mendapat keuntungan dari pihak peminjam yang nantinya akan menyulitkan orang lain.
BACA JUGA: 2 Hal Penyebab Malas Beribadah
Namun banyak yang belum memahami alasan mengapa riba tersebut diharamkan dalam islam. Diharamkannya riba bukan tanpa sebab, karena allah telah berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 130 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah dengan tegas melarang siapapun untuk memakan harta riba apalagi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu ada banyak hal yang menjadi sebab Islam mengharamkan riba, di antaranya:
1 Riba dapat menghilangkan sikap saling tolong-menolong
Tolong-menolong antar sesama merupakan suatu kewajiban. Namun apabila dalam bertransaksi kita menggunakan riba yang artinya kita mencari keuntungan dalam kesusahan orang lain maka hal itu tidak mencerminkan sifat terpuji, dan niat baik kita yang awalnya ingin membantu orang lain berubah menjadi transaksi yang bersifat komersil (mencari untung).
2 Riba merampas kekayaan orang lain dengan cara yang batil
Dengan melakukan riba, tentunya kita telah memberikan tambahan dalam proses pembayarannya. Contoh, seseorang menjual uang receh sembilan ribu dengan harga sepuluh ribu yang artinya ada tambahan seribu yang harus dikeluarkan oleh pembeli. Jenis transaksi seperti ini sangatlah dilarang oleh Islam, sebab hanya akan merugikan salah satu pihak. Begitu pula dalam peminjaman utang yang disertai riba, ada tambahan di setiap pembayaran tanpa melalui kesepakatan yang akhirnya membuat si peminjam merasa kesulitan.
3 Riba melahirkan kebencian dan permusuhan
Bila serakah akan harta telah merasuk di jiwa seseoang, maka tidak mustahil akan terjadi permusuhan dan kebencian, terutama antara si kaya dan si miskin.
BACA JUGA: Ini 6 Manfaat Menghindari Riba
4 Yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin
Keadaan seperti ini dapat kita pahami terutama saat kebijakan uang semakin ketat atau dapat disebut tight money policy. Dalam keadaan seperti ini, si kaya akan memeroleh suku bunga yang sangat tinggi, sementara dikarenakan mahal, maka si miskin pun bertambah miskin karena kesulitan untuk meminjam dan membuka usaha.
5 Riba membuat seseorang malas berusaha
Bagi mereka para pelaku riba, riba dianggap lebih menguntungkan karena mendapat uang yang lebih banyak tanpa perlu usaha dengan susah payah.
Agama Islam melarang riba adalah untuk kesejahteraan manusia. Jika riba tidak di haramkan maka akan terjadi banyak penindasan antara orang kaya dan orang miskin, budaya tolong menolong semakin hilang karena mereka hanya akan memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan orang lain. Oleh sebab itu marilah kita menghindari praktik riba dalam kehidupan sehari-hari. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.