PROSES pernikahan yang baik dan benar sesuai tuntunan syari’at, adalah bekal sangat kuat untuk menggapai keberkahan dalam kehidupan beriumah tangga. Sejak dari memilih calon pasangan hidup yang benar, dengan cara yang benar, hingga detail langkah menuju akad nikah yang benar, sesuai prinsip syari’ah. Tidak ada kebahagiaan dalam pelanggaran dan kemaksiatan. Kebahagiaan hanya didapatkan dengan mentaati aturan syariatNya.
BACA JUGA: Persiapan Pernikahan
Namun bagaimana dengan awal pernikahan yang tidak benar? Awal yang tidak sesuai tuntunan syari’ah? Awal yang terlanjur salah? Masih adakah yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan dan penyelamatan? Tentu masih sangat banyak hal bisa dilakukan.
Pertama, Memulai dari Titik Nol
Taubat, itulah cara memulai kehidupan dari titik nol. Jika saat proses pernikahan belum sesuai tuntunan Islam, maka sekaranglah saatnya anda berdua melakukan taubat kepada Allah SWT. Nyatakan penyesalan, mintakan ampunan, mohonlah bimbingan dan kekuatan kepada Allah SWT.
Masa lalu yang buruk dan salah harus ditutup dan dikubur dengan taubat, dilanjutkan dengan memperbanyak amal kebaikan dalam kehidupan keseharian. Mulai dari titik nol, sekarang juga. Jangan menunda-nunda, karena kita tidak tahu hidup kita sampai berapa lama.
Kedua, Proses Menemukan Kesadaran Bersama
Anda harus berproses bersama pasangan, jangan sendirian. Lakukan pencarian kesadaran dan menemukannya bersama, sehingga akan terjadi titik keseimbangan dalam keluarga. Jika hanya satu pihak yang berproses, tidak akan bisa melakukan perbaikan secara optimal. Misalnya hanya suami saja yang memiliki kesadaran untuk berubah, sementara istri tidak. Atau hanya istri saja yang memiliki kesadaran untuk berubah, sementara suami tidak.
Sadari sepenuhnya hal-hal salah dan menyimpang yang pernah terjadi di masa lalu, yang anda lakukan berdua. Sadari sepenuhnya bahwa ada yang tidak benar, ada yang menyimpang dari syari’ah. Dengan kesadaran inilah maka anda berdua akan bisa melakukan perbaikan. Jika tidak menyadari kesalahan, bagaimana bisa melakukan perbaikan? Temukan kesadaran bersama pasangan. Sadari seluruh kesalahan yang pernah terjadi, bersama pasangan.
Ketiga, Merencanakan Permulaan Baru
Jadikan hari ini adalah “Hari Keluarga” anda sendiri. Hari dimana anda bersama pasangan melakukan pendefinisian ulang terhadap keberadaan rumah tangga yang telah anda lalui bersama. Buatlah definisi baru tentang visi dan misi rumah tangga anda. Buatlah definisi baru tentang jati diri anda sebagai suami, isteri dan orang tua, juga sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.
Tidak peduli seberapa jauh menyimpang, jika bersedia mencanangkan permulaan baru, semua akan menjadi lebih baik. Okaylah, mungkin dulu awalnya tidak baik. Mungkin dulu awalnya bahkan salah langkah. Namun semua sudah ditutup dan dikubur dengan taubat nasuha. Sekarang adalah hari baru, awal yang baru, permulaan yang baru, dimana anda dan pasangan anda melakukan semua perbaikan secara mendasar bersama-sama.
Keempat, Selalu Memperbarui Motivasi
Segala yang baru akan menjadi lama, segala yang bersih akan bisa mengalami kekotoran, segala yang bersemangat bisa mengalami penurunan. Demikian pula motivasi yang pernah dipancang kuat, bisa mengalami kelemahan dan penyusutan kualitas. Oleh karena itu, jangan lalai untuk selalu memperbaharui motivasi kehidupan keluarga anda, agar tidak sesat dan salah orientasi di tengah jalan.
BACA JUGA: 8 Langkah Rekatkan Kembali Pernikahan yang Mulai Renggang (2-habis)
Perbarui niat, perbarui motivasi, segarkan orientasi berumah tangga. Kembalikan semua kepada aturanNya. Niatkan kehidupan berumah tangga sebagai ibadah, sebagai langkah meniti ketaatan kepada Allah, sebagai jalan mengikuti sunnah Nabi, sebagai jalan menggapai keridhoan Allah. Dengan cara seperti ini, anda akan menemukan kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan yang muncul dari keridhoan dan keberkahan dari Allah. Kebahagiaan yang muncul dari pondasi hati yang bersih dan jiwa yang bening.
Tak ada yang terlambat, selama anda bersedia memulai. Sungguh Allah Maha Penerima taubat semua hambaNya yang mau kembali. []
SUMBER: PAKCAH