Oleh: Lilik Yani
lilikyani23@gmail.com
“Cintailah Allah melebihi cintamu kepada apapun dan siapapun di dunia ini. Cintailah Allah melebihi segala apapun yang ada di alam semesta ini. Cintailah Allah di atas segalanya.”
ANAKKU, pernahkah engkau merasakan kebahagiaan yang membuncah ketika bisa bertemu dengan seseorang yang engkau rindukan? Seseorang yang sangat engkau harapkan kehadirannya, setelah lama tidak bertemu. Seseorang yang membuatmu nyaman jika engkau berada di dekatnya. Itulah yang dinamakan cinta.
Sebuah karunia Allah yang dianugerahkan kepada manusia agar dapat saling menyayangi. Cinta yang boleh diberikan kepada seseorang yang sudah halal dan tidak bertentangan dengan hukum syara.
Bicara tentang cinta itu sangat luas. Tak akan pernah habis jika kita mengupasnya. Bahkan Allah menyampaikan dalam sebuah ayat:
“Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. ltulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS Ali Imron : 14)
BACA JUGA: Tak Ada Tombol Delet dan Enter pada Anak Kita
Begitulah Anakku, sudah menjadi fitrah manusia untuk mencintai wanita, membangga-banggakan anaknya, perhiasan, mobil mewah. Hal itulah yang dijadikan Allah tampak indah di mata manusia. Hingga mereka akan berjuang sungguh-sungguh untuk meraihnya.
Anakku, tidak ada larangan kita jatuh cinta. Karena cinta adalah fitroh seorang manusia. Namun berhati-hatilah, Nak. Harus pintar memanage cinta. Cintanya harus mengikuti syariat. Cinta yang dilandasi dengan iman bukan karena dorongan nafsu.
Mengenai manajemen cinta. Allah telah menerangkan pada ayat berikut:
Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik,” (QS At Taubah : 24)
Anakku, Allah begitu sayang kepada hamba-Nya. Kita dibolehkan mencintai apapun, yang tampak indah di mata seperti wanita, harta, anak, kendaraan, perhiasan, rumah. Namun Allah memberi batasan yang tegas, bahwa cinta kita terhadap sesuatu tersebut tidak melebihi cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, serta jihad di jalan-Nya.
Maka dari itu Anakku, cintailah Allah melebihi apapun di dunia ini. Termasuk cintamu kepada ayah bundamu sekalipun. Terlalu banyak nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Keimanan, kesehatan, kecukupan rezeki, kasih sayang, berkah, rahmat, dan segala macam nikmat yang ada di muka ini diperuntukkan untuk hamba yang disayangi-Nya.
Allah selalu siap membantu ketika kita ada kesulitan, masalah, ujian. Allah akan memberikan jalan keluar terbaik buat kita. Allah selalu menawarkan bantuan sewaktu-waktu kita membutuhkan.
Bahkan Allah akan mendatangi kita lebih cepat. Ketika kita mendekati-Nya sejengkal, maka Allah akan mendekati kita sehasta. Ketika kita menghampiri Allah dengan berjalan, maka Allah akan menyambut kita dengan berlari. Subhanallah, begitu sayangnya Allah kepada hamba-Nya.
Maka dari itu, Nak. Buktikan cintamu kepada Allah. Berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengingat-Nya setiap saat. Basahi bibirmu dengan dzikir menyebut asma Allah, dan keagungan Allah. Juga luangkan waktu untuk istiqomah membaca ayat-ayat cinta dari Allah yang terangkum indah dalam kitab suci Alquran.
Anakku, cinta itu perlu pengorbanan. Cinta itu baru terbukti jika kita berani mengorbankan apapun untuk yang kita cintai. Maka korbankanlah dirimu, hartamu, waktumu serta apapun yang kalian miliki semata-mata untuk berbakti kepada Allah SWT. Sebagaimana para mujahid dahulu yang rela berkorban, bahkan hingga syahid demi membela agama Allah.
Selain itu, buktikan cintamu terhadap Allah dengan jalan bertaqwa kepada-Nya. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Yakinlah bahwa semua yang diperintahkan Allah itu pasti baik buat kita. Sedangkan apapun yang dilarang Allah, pasti mengandung mudharat yang membahayakan kita.
Taatlah kepada Allah, sebagaimana taatnya generasi umat terdahulu. Ketika Allah memerintahkan para muslimah untuk berhijab, maka seketika mereka menggunting kain kelambu, sarung, selimut atau kain apapun yang bisa dijadikan penutup aurat mereka.
BACA JUGA: 6 Cara Ajarkan Anak Rendah Hati
Ketika Allah mengharamkan khamr, maka mereka tak segan untuk membuang semua khamr yang dimiliki, hingga menggenangi saluran-saluran air di negeri itu.
Subhanallah, bukti ketakwaan yang sempurna. Mereka bersegera menjalankan perintah Allah tanpa banyak alasan. Mereka tunaikan perintah Allah tanpa menunda nanti. Ucapan mereka setiap perintah Allah datang, hanyalah “Kami dengar dan kami taat, yaa Allah”.
Anakku, mari kita berdoa kepada Allah. Semoga Allah melembutkan hati kita, agar bisa menerima semua aturan Allah dengan penuh ketundukan. Allah hanya menghendaki kebaikan buat hamba-Nya. Allah tidak akan mendzalimi hamba-Nya sedikit pun. Allah ingin agar hamba Nya selamat hingga meraih jannah-Nya.
Sungguh, betapa besar cinta dan kasih sayang Allah buat kita. Maka tak boleh ada alasan lagi untuk tidak mencintai-Nya. Anakku, cintailah Allah sepenuh hatimu. Cintailah Allah di atas segalanya. Cintai Allah SWT dan Rasulullah SAW melebihi cintamu pada apapun di dunia ini. Hingga Allah meridhoimu. Wallahu a’lam bisshawab. []
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.