ADA satu momen bersejarah yang terkait dengan shalat Jumat. Ibadah yang wajib dilakukan muslim setiap hari Jumat ini biasanya berlangsung di masjid dan diikuti oleh banyak jamaah. Dalam buku Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim karya Roger Crowley, disebutkan bahwa shalat Jumat pernah berlangsung akbar.
Kejadian tersebut terjadi pada 23 Maret 1453 saat penaklukan Konstantinopel. Kala itu Sultan Mehmet II yang juga dikenal dengan nama Muhammad al-Fatih berangkat dari Edirne dengan penuh kemegahan bersama seluruh pasukannya, baik itu prajurit kavaleri maupun prajurit infantri.
BACA JUGA: Dimanakah Konstantinopel?
Saat Sultan Mehmet II berangkat tepat hari Jumat, hari yang sengaja dipilihnya untuk menambah kesakralan penyerangan ke Konstantinopel. Ketika berangkat, Sultan Mehmet II ditemani para ulama, syekh dan para habib. Para tokoh agama Islam tersebut membaca doa berulang-ulang, bergerak maju bersama pasukan yang lain.
Saat hendak melakukan penyerangan, puluhan ribu pasukan umat Islam tersebut tak lupa melaksanakan salat Jumat terlebih dahulu. Dalam catatan sejarah, salat Jumat ini menjadi yang paling akbar yang pernah terjadi pada 1453.
Salat Jumat ini dilakukan di jalan menuju Konstantinopel dengan shaf jamaah membentang sepanjang 4 kilometer dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di Utara. Salat Jumat tersebut dilakukan di depan Benteng Konstantinopel dengan jarak 1.5 kilometer.
Selama lebih dari seribu tahun, Konstantinopel adalah pusat dunia barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Kota ini tak pernah lepas dari ancaman dan selalu selamat dari penyerangan yang rata-rata muncul setiap empat puluh tahun. Namun Muhammad al-Fatih dengan bala tentaranya yang sangat besar akhirnya berhasil melewati tembok pertahanan kota Konstantinopel.
BACA JUGA: Taklukkan Konstantinopel, Al-Fatih Angkat 70 Kapal Lewati Gunung!
Berbekal persenjataan baru yang canggih, sebanyak 80 ribu pasukan Muslim mulai menyerang delapan ribu pasukan Kristen di bawah pimpinan Konstantin XI, Kaisar Byzantium ke-57. Hingga akhirnya Konstantinopel jatuh ke tangan umat Muslim.
Penaklukan Konstantinopel dipimpin panglima muda berusia 23 tahun tersebut membuktikan hadist nabi yang menyatakan bahwa Konstantinopel nantinya akan jatuh ke tangan umat Islam.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya sebaik-baiknya pasukan,” (HR. Ahmad). []
Referensi: 1453, Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim/ Karya: Roger Crowley/ Penerbit: Pustaka Alvabet/ Tahun: 2011