SUATU waktu, peristiwa mengagumkan terjadi saat Rasulullah SAW ingin membuang hajat. Rasulullah berjalan kesana kemari untuk menemukan tempat yang aman dan cocok untuk buang hajat. Namun, setelah mencari kesana kemari, Beliau tidak menemukan tempat yang aman lagi cocok untuk melakukan itu, karena posisi beliau kala itu ada di tengah hutan.
Maka Rasulullah pun berkata kepada Uqa’il, “Hai Uqail, teruslah engkau berjalan sampai kepohon itu, dan katakanlah kepada pohon-pohon itu bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berkata, ‘agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi aling-aling atau penutup baginya, karena sesungguhnya baginda Nabi akan mengambil air wudhu dan buang air besar.
Setelah memperoleh perintah itu, Uqail melangkahkan kakinya menuju pohon-pohon di sana. Namun, belum pula ia sempat mengucapkan sepatah katapun kepada pohon-pohon itu, mereka telah berjalan mendekati dan mengelilingi Rasulullah. Melihat peristiwa aneh di hadapannya, Uqail hanya mampu terdiam sekaligus takjub akan kebesaran Allah yang telah ia tunjukkan lewat pohon-pohon itu. “Masyaallah, baru kali ini aku melihat pohon itu berjalan,” katanya dalam hati.
Setelah peristiwa itu, Rasulullah beserta Uqail melanjutkan perjalanan mereka. Jarak perjalanan yang cukup jauh, diantara semak dan belukar, membuat Uqail tidak mampu menahan rasa hausnya. Uqail meminta izin kepada Rasulullah untuk mencari air. Tapi sayangnya, tak jua ia peroleh air tersebut. Maka baginda Nabi berkata lagi kepada Uqail, “Hai Uqail, dakilah gunung itu dan sampaikanlah salamku kepadanya, serta katakan, jika padamu ada air, berilah aku minum.”
Uqail lalu pergi mendaki gunung itu, setelah sampai di hadapan sang gunung, dikatakannya apa-apa yang disabdakan oleh Baginda Nabi SAW. Belum pula ia selesai berkata, gunung itu dengan fasihnya berkata, “Katakanlah kepada Nabi SAW, sejak Allah SWT menurunkan ayat yang bermaksud, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.”
Aku menangis sebab takut kalau aku akan menjadi bagian dari batu-batu itu, maka tidak ada lagi air padaku.
Dan demikianlah seterusnya, berbagai peristiwa menakjubkan itu terjadi pada diri Rasulullah SAW dan sahabat. Sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal dapat terjadi di dunia fana’ ini. Semua bergerak atas kehendak Allah Ta’ala. Dan bagi kita, cukuplah kisah-kisah diatas, menjadi bukti akan kebenaran Islam, dan membenarkan akan kerasulan Bagianda Nabi SAW serta semakin memantapkan hati ini untuk terus beribadah kepada Allah SWT.
“Maka ketika Mukjizat Nabi Muhammad itu ditunjukkan kepada para Sahabat, bertambahlah iman mereka.”[]