ARAB SAUDI–Arab Saudi dan Yordania dilaporkan telah mengonfirmasi kasus pertama virus corona atau Covid-19 di negara mereka. Kedua negara ini terkena imbas lantaran virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini terus menyebar ke Timur Tengah dan Teluk.
Menurut laporan Saudi Press Agency, Selasa (3/3/2020) seorang warga Saudi tertular virus Corona usai bepergian dari Iran melalui Bahrain dan saat ini berada di ruang isolasi di rumah sakit. Kerajaan mengatakan pada Ahad (1/3/2020) bahwa pihaknya telah menyiapkan 25 rumah sakit untuk menangani kasus virus corona.
BACA JUGA: Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang
“Dalam kerangka tindakan pencegahan yang sedang berlangsung, kami segera mengirim tim pengendalian infeksi untuk memeriksa warga, dan mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium. Sampel mengonfirmasi bahwa ia terinfeksi virus,” kata Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al Rabiah.
Selain Saudi, Yordania juga telah mengonfirmasi pasien virus corona pertamanya yakni seorang pria yang terbang dari Italia. Otoritas kesehatan di Kerajaan Hashemite mengatakan bahwa mereka akan memeriksa semua orang yang berhubungan dengan pasien.
Di Iran, 300.000 tentara dan sukarelawan telah dikerahkan untuk membantu para pejabat kesehatan dalam memerangi infeksi virus corona terbesar di luar Cina. Televisi pemerintah mengutip seorang anggota parlemen ymengatakan bahwa 23 anggota parlemen Iran dinyatakan positif mengidap virus corona.
BACA JUGA: Pakai Masker Malah Tingkatkan Risiko Tertular Virus Corona, Ini Kata Ahli
Menurut layanan BBC Persia, para anggota parlemen mungkin telah terinfeksi dari kontak dengan konstituen mereka di seluruh negeri. PBB mengirim enam ahli medis ke Iran kemarin untuk membantu Republik Islam dalam perjuangannya selama epidemi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui tingkat risiko global menjadi “sangat tinggi,” sementara Uni Eropa telah menaikkan tingkat risiko sendiri ke tingkat tertinggi kedua. Menurut WHO, virus corona telah menginfeksi lebih dari 89.000 orang dan mengklaim telah menewaskan 3.044 orang di seluruh dunia. []
SUMBER; MEMO