BERITA mengenai rencana hijrah Rasulullah SAW. terdengar oleh kaum musyrikin Quraisy. Mereka pun mengumpulkan algojo-algojo terkuatnya untuk menghadang kepergian Muhammad keluar dari kota Makkah ke Madinah.
Namun, Rasulullah telah terlebih dahulu menyusun strategi jitu agar perjalanan hijrahnya lancar. Dalam rencana tersebut beliau melibatkan Ali bin Abi Thalib RA, seorang pemuda belia yang pertama masuk Islam untuk mengecoh musuh Allah dengan tidur di peraduan Rasulullah SAW.
Ia juga ditugaskan untuk mengembalikan barang-barang titipan penduduk Makkah yang dipercayakan kepada Rasulullah SAW. Setelah itu, ia harus mengatur hijrahnya tiga wanita yang bernama Fatimah, yaitu Fatimah Az-Zahra RA. (putri Rasulullah SAW.), Fatimah binti Asad RA. (ibunda Ali RA.), dan Fatimah binti Zubair RA.
Malam harinya, seluruh algojo terbaik telah mengepung kediaman Rasulullah SAW. Dengan beringas dan bersemangat, mereka mendobrak pintu rumah dan mendapati seseorang berselimut tengah tidur di tempat tidur Rasulullah SAW.
Ketika pedang terhunus dan siap dihunjamkan, alangkah terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa orang berselimut itu adalah Ali RA dan bukan target yang mereka cari. Mereka langsung menggertak Ali RA, “Di mana Muhammad!”
Dengan tenang Ali RA. menjawab, “Beliau sudah tidak ada di sini!”
Mereka marah dan geram saat rencana yang mereka susun hancur berantakan. Satu sama lain saling menyalahkan. Jika Allah SWT telah melindungi hamba-Nya, tidak akan ada yang sanggup mencelakakannya.
Keesokan harinya, Ali RA menjalankan amanah keduanya. la mengumumkan bahwa dirinya telah ditunjuk oleh Rasulullah SAW. untuk mengembalikan barang-barang titipan penduduk Makkah. Berkumpulah orang-orang pemilik barang tersebut dan mengambil miliknya. Setelah semua tertunaikan, selesailah amanah kedua.
Amanah ketiga adalah mengawal hijrahnya tiga orang wanita mulia. Tugas ini pun Ali RA jalankan dengan mulus.
Dalam usianya yang belia, Ali RA. begitu sigap dan cekatan menyelesaikan seluruh amanah yang diberikan kepadanya. Bahkan, ketika ia mengetahui bahwa nyawanya terancam jika menggantikan Rasulullah di peraduannya, ia tetap melaksanakannya dengan ikhlas. []