SURABAYA–Seorang nenek bernama Mbah Hawati mengalami nasib buruk. Uang hasil bersusah payah menjual gorengan miliknya dicuri seorang pria. Aksi pencuri terekam CCTV dan viral di media sosial sejak Rabu 10 Maret 2020. Peristiwa terjadi sekitar waktu salat Dzuhur.
Padahal, wanita berusia 65 tahun ini harus berjalan dari satu kampung ke kampung lain untuk menjajakan dagangannya. Namun nahas, uang yang ia kumpulkan dengan susah payah justru dicuri orang.
BACA JUGA: Gara-gara Uang Jajan, Bocah di Bekasi Dipukuli Ibu Kandung dan Neneknya
Semenjak kejadian pencurian itu, Mbah Hawati memutuskan libur untuk sementara. Sudah dua hari ia tidak berdagang keliling kampung. Mbah Hawati menceritakan alasannya istirahat berdagang.
“Capek saya. Kalau kemalingannya sudah saya ikhlaskan,” ucap Mbah Hawati di rumahnya pada Kamis (12/3/2020).
Nenek asli madura ini mengatakan uang yang hilang sebanyak Rp 45 ribu. Mbah Hawati sendiri mengatakan setiap hari berdagang gorengan, kerupuk, sate usus, dan buah-buahan.
“Uang itu memang biasa saya simpan di kotak. Biasanya ya aman,” ucap Mbah Hawati.
Dari segala macam jenis dagangannya, ia mengambil keuntungan 200 perak saja per item. Mbah Hawati juga bercerita kapan pertama kali di berjualan di Surabaya.
“Tahun berapanya saya lupa. Pokoknya pas itu awal nikah sama suami, saya langsung dibawa ke Surabaya,” kata Mbah Hawati.
Semenjak itu lah juga Mbah Hawati berdagang. Tetapi yang membedakan saat itu Mbah Hawati berdagang dengan cara menyunggih dagangannya di atas kepala.
“Itu saya jualan es dawet,” ucap Mbah Hawati.
BACA JUGA: Buta Huruf, Nenek Ini Terancam Kehilangan Ribuan Meter Sawah karena Tertipu
Memasuki tahun 2005, suami Mbah Hawati meninggal dunia. Selang lima tahun berikutnya, ia berganti cara jualan. Ia memilih menjajahkan dagangannya dengan mendorong gerobak. Hal itu dimaksudkan, agar ia dapat berkeliling kampung lebih jauh.
“Ya Alhamdulillah muternya saya bisa lebih jauh sekarang,” jelas Mbah Hawati.
Mbah Hawati pun menceritakan kebaikan para penyetor barang dagangannya. Usai musibah itu, sore harinya, Mbah Hawati bercerita terus terang kepada penyuplai barang dagangannya.
“Saya gak dibolehin ganti. Mereka ikhlas saya pun juga ikhlas,” pungkas Mbah Hawati. []
SUMBER: TRIBUNNEWS