Oleh: Saya Amalia Isfahani
Mahasiswa dari kampus STEI SEBI
amalia2742@gmail.com
AKHLAK merupakan suatu sifat yang melekat pada setiap individu-individu manusia yang akan tercermin dalam setiap perbuatan maupun kebiasaan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
Secara bahasa Akhlak berasal dari bahasa arab (bentuk jamak) yaitu khuluqun yang berarti budi pekerti, sopan santun atau tata krama. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri kita yang mendorong untuk melakukan perbuatan dengan mudah tanpa perlu berfikir dan pertimbangan terlebih dahulu. (Abu Hamid Al Ghazali)
Dasar Akhlak Dalam Islam
Dasar akhlak adalah alqur’an dan sunnah. Kita sebagai umat muslim hendaknya menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan kita dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab: 21)
Dalam Alquran juga terdapat banyak pesan-pesan terkandung yang berkaitan dengan akhlak seperti:
Allah mendorong setiap hamba-Nya agar tidak membalas keburukan dengan keburukan yang sama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Dan tidaklah sana kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fushshilat [41]: 34)
Adanya perintah zakat, yaitu agar seseorang dapat menyucikan dirinya dari sikap kikir dan tidak mau bersyukur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
Zakat juga mengandung ajaran agar kita dapat lebih peduli terhadap orang yang tidak mampu dan lebih membutuhkan. Dengan zakat juga kita juga diingatkan kembali akan selalu bersyukur terhadap apa yang kita miliki.
Pembagian Akhlak
Jika dilihat dari sifatnya, akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.
1. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji ( Al-akhlaqul Mahmudah) merupakan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita harus memiliki akhlak terpuji yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-sehari kita. Dengan meneladani akhlak terpuji, kita bisa menjaga harga diri dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Contoh dari akhlak terpuji misalnya ridha kepada Alah SWT, cinta dan beriman kepada Allah SWT, beriman kepada malikat, kitab, rasul, hari akhir, taat beribadah, berbakti kepada orang tua, melaksanakan amanah, berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatan, bersikap jujur, sabar, tawakal, rajin, ramah, hemat, optimis, pemaaf, menepati janji, dan lain sebagainya.
2. Akhlak tercela
Akhlak tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah) merupakan segala perilaku atau perbuatan yang tidak terpuji dan kita tidak patut berakhlak tercela.
Sebaliknya, kita sepatutnya berakhlak terpuji dan mulia. Adapaun yang termasuk akhlak mazhmumah ialah: kufur, syirik, murtad, fasik, riya’, takabur (Membanggakan diri sendiri karena merasa dirinya jauh lebih hebat dibandingkan orang lain), ujub (Mengagumi diri sendiri), mengadu domba, dengki atau iri, kikir, dendam, khianat, memutus silaturrahim, putus asa, tamak (Serakah atau rakus terhadap apa yang ingin dimiliki), malas dan segala perbuatan tercela menurut pandangan Islam. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.