JAKARTA–Rumah sakit AS sekarang mengancam akan memecat tenaga medis yang mempublikasikan kondisi kerja mereka selama pandemi COVID-19.
Dikutip dari The Hill, Rumah sakit AS mengancam para staf medis dengan pemecatan jika mereka mempublikasikan kondisi fasilitas kerja mereka selama wabah virus corona. Hal ini juga disampaikan sudah ada terjadi beberapa pemecatan akibat kasus tersebut.
BACA JUGA: PBNU Imbau Shalat Tarawih-Salat Id di Rumah saat Pandemi Corona
Ming Lin, dokter di unit gawat darurat di Washington melalui Facebook mengungkapkan bahwa dia telah dipecat karena melakukan wawancara dengan sebuah surat kabar soal situasi fasilitas peralatan pelindung dan alat tes yang tidak memadai.
Selain itu, di Chicago, seorang perawat dipecat lantaran mengirim email kepada salah seorang koleganya yang berisikan permintaan tambahan pasokan masker. Ia mengatakan bahwa pihak rumah sakit mengalami krisis masker dan peralatan medis lainnya.
Di New York, sistem kesehatan negara bagian memperingatkan karyawan mereka akan dipecat jika mereka melakukan wawancara tanpa izin.
“Rumah sakit menutup mulut perawat dan petugas perawatan kesehatan lainnya untuk menjaga citra mereka. Ini keterlaluan,” kata Ruth Schubert, juru bicara Serikat Perawat Negara Bagian Washington.
BACA JUGA: Berstatus PDP Corona, Guru Besar FKM UI Meninggal di RSCM
Pada Rabu (1/4/2020) lalu, seorang perawat di sebuah rumah sakit di Chicago, Illinois, AS, mengumumkan bahwa dia tidak diperbolehkan menggunakan masker di unit perawatan khusus pasien COVID-19 di rumah sakit di kota itu.
Dalam sebuah video, dia mengatakan bahwa ia dilarang menggunakan masker karena minimnya persediaan masker di rumah sakit. Ia pun memutuskan untuk membeli masker N95 untuk dirinya sendiri, tetapi manajernya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak diperbolehkan. Akhirnya terpaksa memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya demi keselamatan dirinya. []