Oleh: Innama S.Si
lilyariel_3@yahoo.com
SOCIAL distancing yang diberlakukan pemerintah sebagai upaya untuk mencegah penularan wabah virus corona sudah hampir satu bulan lamanya. Selain itu, ada banyak lagi himbauan lain seperti mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer, penyemprotan desinfektan, pemakaian masker dan yang lainnya agar virus tidak meluas.
Awalnya banyak masyarakat yang enggan menerapkannya, namun karena jumlah korban terus bertambah, akhirnya sedikit demi sedikit masyarakat mulai menjaga kesehatannya sendiri.
Himbauan mejaga kebersihan ini dirasa agak berat untuk dilaksanakan, karena sebagian masyarakat kita belum terbiasa untuk melakukannya. Lain halnya jika menjaga kebersihan ini sudah menjadi habits (kebiasaan sehari-hari), pasti akan lebih mudah untuk dilaksanakan. Lalu bagaimana agar kita bisa menjadikan kebiasaan menjaga kebersihan ini sebagai bagian dari aktifiktas kita sehari-hari?
Habits atau kebiasaan adalah kegiatan yang secara otomatis kita lakukan berulang-ulang. Jika kita ingin punya habits yang baik, maka diperlukan kesadaran awal kenapa kita harus melakukan kebiasaan baik tesebut. Misalnya, mengapa kita harus menutup hidung dan mulut saat bersin? Karena kita sadar bahwa saat bersin kita mengeluarkan kuman yang mungkin saja menyebabkan orang lain terlular.
Sebagai seorang muslim, amalan hidup bersih ini sudah menjadi contoh langsung dari Rasulullah dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Islami. Allah memberikan pahala yang besar untuk orang-orang yang menjaga kebersihan. Dari abu hurairah Rasul ﷺ bersabda:
تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ
“Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta’ala membangun islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih.” (HR Ath-thabrani).
Rasulullah mengajarkan kita bagaimana caranya untuk memiliki habits hidup bersih. Ada sepuluh cara menjaga kesucian (kebersihan) selain cuci tangan yang diajakan. Dalam hadis yang diriwayatkan sayyidah Aisyah radhiAllahu ‘anha:
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ
“Ada sepuluh hal termasuk bagian dari fitrah atau kesucian, yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, menghirup air dengan hidung (istinsyaq), memotong kuku, membasuh sendi-sendi tulang jemari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ dengan air.” Zakaria berkata bahwa mu’shob berkata, “aku lupa yang kesepuluh, aku merasa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur.” (Hr. Muslim, Abu Daud, At Tirmidzi, An-Nasai Ibnu Majah).
Pada hadis lain Rasulullah bersabda, “setengah dari kehormatan seorang mukmin kepada Allah, ialah kebersihan pakaiannya.” (Hr. Abu Nu`Aim). Rasul kita mengajarkan kehormatan seorang mukmin adalah dengan menjaga kebersihan pakaiannya.
Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan, bahwa kita sebagai seorang muslim itu sangat beruntung. Rasulullah mengajarkan secara detail bagaimana cara menjaga kebersihan diri yang baik, disamping itu Allah sudah mengganjar surga bagi kita jika menjaga kebersihan diri. Lalu apa lagi yang menghalangi kita untuk memiliki kebiasaan hidup bersih? []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.