Oleh: Anita Jannati, Mahasisiwi Program Studi Bioteknologi, Universitas Al Azhar Indonesia,
AIR merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi keberlangsungan semua makhluk di bumi. Terkhusus pada manusia, air menjadi satu kebutuhan vital sehari-hari yang mewujud dalam bentuk air minum atau air putih. Tak heran jika sejak kecil kita sudah diajarkan dan diberitahu bahwa meminum air putih itu baik untuk kesehatan tubuh.
Faktanya, air putih mengandung banyak manfaat luar biasa bagi manusia. Selain sebagai pelepas dahaga, masih banyak manfaat yang mungkin belum diketahui manusia. Hal ini sesuai firman Allah:
“Dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-bintang ternak, dan manusia yang banyak” (QS Al-Furqon: 48-50)
Berikut adalah beberapa hal seputar air putih yang perlu kita ketahui.
1. Minum Air Putih 8 Gelas Sehari
Minum air putih 8 gelas per hari merupakan anjuran paling minimal, sebab kebutuhan seseorang akan air putih itu berbeda-beda. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan seorang pria diperlukan 13 gelas per hari dan seorang wanita 9 gelas perhari atau 2,2 liter pe rhari.
Tetapi, ukuran itu tidak dapat dijadikan standar beberapa kasus. Jika kegiatan semakin banyak, maka jumlah air putih yang dibutuhkan juga akan semakin banyak. Untuk mendeteksi apakah Anda sudah cukup minum air putih atau belum, Anda hanya perlu melihat warna air seni.
Cara ini sesuai dengan hasil penelitian dari Universitas Connecticut yang dilakukan Douglas Kasa. Dia mengatakan, “Jika air seni berwarna kuning muda seperti cairan lemon, artinya Anda memiliki kandungan air yang cukup dalam tubuh. Namun, jika warnanya keruh dan lebih gelap, berarti anda harus perbanyak lagi minum untuk mencegah dehidrasi”.
2. Bahaya Minum Sambil Berdiri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR Ahmad no. 8135).
Kata Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma’ad, “Minum sebaiknya sambil duduk. Nabi SAW melarang minum sambil berdiri.” Larangan minum sambil berdiri ini nyatanya bisa dibuktikan dalam kajian akupuntur yang diadakan di Tiongkok.
Studi itu menegaskan bahwa air putih yang masuk dengan cara diminum sambil duduk lebih baik dibandingkan sambil berdiri. Alasannya, air yang diminum saat duduk akan disaring oleh sfringer yang merupakan struktur maskuler atau berotot yang bisa membuka, sehingga air bisa melewati kandung kemih dan menutup. Sehingga, air yang kita minum disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika meminum air sambil berdiri, maka air yang diminum akan masuk, tidak tersaring, dan langsung menuju kandung kemih. Ketika air langsung menuju kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan di saluran ureter dan bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan seseorang susah kencing.
3. Minum Air Dingin dan Kesehatan
Sabda Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dalam Zaadul Ma’aad, mengingatkan kita dengan menyebut, “Air yang terlalu panas atau terlalu dingin kedua-duanya adalah merusak.”
Suhu air yang masuk ke dalam tubuh akan dihangatkan atau didinginkan sesuai dengan suhu sistem pencernaan, sehingga suhu air tidak akan mempengaruhi penyerapan lemak. Akan tetapi, apabila sedang berolahraga hindarilah mengkonsumsi air terlampau dingin atau terlampau panas.
Hal ini karena suhu tubuh sedang tinggi, sehingga air yang sebaiknya diminum adalah air yang sesuai dengan suhu ruangan atau 15-210 C.
4. Minum yang Membahayakan Ginjal dan Jantung
Rasulullah SAW bersabda, “Minumlah dengan 3 kali tegukan” (HR. Tirmidzi). Banyak minum air putih memang dianjurkan, namun ada orang yang salah mengartikan bahwa yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan air perhari.
Misalnya, karena malas, sibuk, atau saat bangun tidur, seseorang minum 1 gelas besar sekaligus. Alih alih menyehatkan tubuh, tindakan ini justru membahayakan kesehatan. Minum air putih sekaligus berbahaya untuk kesehatan jantung dan ginjal.
Hal ini pernah dikemukakan oleh Dr. Samuel Utoro, seorang spesialis gizi dari RS Siloam. Menurutnya, khasiat air putih akan dirasa jika dikonsumsi secara bertahap, bukan secara berlebihan atau sekaligus. Itu dikarenakan air akan diserap ke saluran pencernaan dan masuk ke pembuluh darah, hingga akhirnya bisa menyebabkan volume darah jadi bertambah.
Akibatnya, beban kerja jantung dan ginjal meningkat. Jantung seolah didesak untuk memompa darah lebih cepat, pun ginjal dipaksa mengeluarkan cairan lebih cepat. Untuk itu, perlu diketahui cara mengkonsumsi air dengan kebutuhan agar khasiatnya bisa dirasakan.
Dia menganjurkan agar kita terbiasa mengk=onsumsi air sebelum merasa haus; setelah bangun tidur; dan sebelum atau setelah sarapan. Kita juga patut memerhatikan tentang cara minum segelas (berukuran sedang) air putih dengan 3 tegukan seperti sabda Rasulullah SAW.
5. Khasiat Doa Sebelum Minum
Agar air yang kita minum menjadi berkah dan bermanfaat, alangkah baik jika air putih yang akan kita minum dibacakan doa terlebih dahulu, minimal dengan kalimat Bismillah. Hal ini juga telah dibuktikan dalam studi ilmiah telah dibuktikan dalam penelitian oleh Masaru Emoto (hasil penelitian ini yang mendorongnya masuk Islam, pen) dari Universitas Yokohama, Jepang.
Hasil penelitian itu menyebut bahwa air dapat merespons kata-kata. Perkataan baik yang kita sampaikan pada air, seperti doa, akan membentuk kristal-kristal yang sangat indah. Sebaliknya, kata-kata buruk akan direspons dengan terbentuknya kristal mirip tulang-tulang yang keropos.
Penelitian ini bisa menguatkan kesimpulan bahwa air adalah salah satu makhluk Allah SWT. Wajar jika dahulu Nabi SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah ridha terhadap seorang hamba yang menikmati makanan, lalu memuji Allah sesudahnya atau meneguk minuman, lalu memuji Allah sesudahnya”. (HR Muslim. []
Referensi: Salejee, Mufti EMH. (2003). Sunnah Sehari 24 Jam Bersama Rasulullah SAW. Bandung: Pustaka Ramadhan.