PALESTINA–Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengungkap bahwa Amerika Serika (AS) dan Israel tengah menyepakati peta penggabungan wilayah Tepi Barat dengan Israel, di tengah kesibukan dunia dengan krisis akibat virus corona.
Hal itu disampaikan dalam laporan pekanan yang dirilis biro pertahanan wilayah, seputar permukiman zionis di wilayah Palestina, Ahad (12/4/2020).
Disebutkan bahwa sekelompok AS–Israel tengah bekerja menyukseskan pembuatan peta wilayah yang akan menggabungkan Israel dan Tepi Barat.
BACA JUGA: Israel Sita Tenda Medis Penanganan Covid-19 Milik Palestina
Mengutip LSM Israel, pemerintah Israel yang didukung Presiden AS Donald Trump tengah memanfaatkan wabah corona untuk menyiapkan proses penggabungan wilayah, di tengah bencana yang melanda kawasan dan dunia.
Laporan menyebutkan, Israel berupaya merealisir rencananya membangun permukiman zionis di sejumlah kawasan strategis di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds, dan memperluas permukiman yang sudah ada, dengan tujuan untuk menerapkan kendali baru yang sulit untuk dirubah di masa mendatang.
PM Israe Benyamin Netanyahu menyebutkan dalam perbincangan via telepon baru-baru ini, dengan ketua dewan permukiman zionis di Tepi Barat, David Hayani, untuk menyetujui kendali Israel atas Lembah Yordan, dan kawasan utara Laut Mati, kemudian menggabungkan wilayah ini dengan Israel, dalam beberapa bulan ke depan.
BACA JUGA: PM Palestina Ungkap Kerugian Ekonomi Negara Akibat Pandemi Corona
Sejak Februari lalu, komite AS – Israel mulai membuat peta penggabungan Israel dengan Tepi Barat, dan tengah menanti persetujuan AS.
Para pejabat Palestina menyatakan, sesuai proposal perdamaian Amerika (Deal of Century), Israel akan menggabungkan sekitar 30 – 40 % wilayah Tepi Barat terjajah, termasuk seluruh wilayah Al-Quds timur. []
SUMBER: PALINFO