GAZA–Pabrik tekstil di Jalur Gaza kini tengah sibuk memproduksi masker untuk pasar lokal dan internasional termasuk Eropa. Hal ini terjadi setelah melihat peluang pasar yang besar karena meningkatnya kebutuhan masker akibat pandemi virus corona.
Abdullah Shehadeh, seorang administrator di pabrik tekstil Hasco, mengatakan, 40 pekerja telah bekerja keras untuk membuat masker, MEMO melaporkan, Jumat (17/4/2020).
“Mereka terus beroperasi terlepas dari situasi sulit di Jalur Gaza sebagai akibat dari blokade 14 tahun yang diberlakukan Israel dan pandemi virus corona,” katanya.
BACA JUGA: WHO Kirim Bantuan, Gaza Kembali Lanjutkan Tes Covid-19
Shehadeh mengatakan, mereka melakukan ini untuk membantu orang-orang di Eropa dan mendukung upaya mereka mengatasi virus, karena kehidupan manusia adalah di atas semua perbedaan politik.
Pabrik akan terus beroperasi selama pendudukan Israel memungkinkan material yang diperlukan untuk membuat masker bisa masuk ke Jalur Gaza.
Jumlah kasus yang terinfeksi Covid-19 di Jalur Gaza mencapai 13 di samping Tepi Barat tyang mencapai 306. Ditambah lagi, 111 kasus telah dilaporkan sejauh ini di antara penduduk asli Palestina di Yerusalem yang diduduki.
BACA JUGA: Masjid-masjid Ditutup karena Corona, Imam di Gaza Gelar Shalat Jumat di Rumah Bersama Keluarganya
Alkaila mengatakan jumlah kasus di Yerusalem yang diduduki tidak final atau resmi karena kurangnya informasi yang tepat dari otoritas Israel tentang populasi kota Palestina.
Dari total yang terinfeksi, 248 masih merupakan kasus aktif setelah pemulihan 71 pasien di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dua kematian telah dikonfirmasi di Tepi Barat sejauh ini.
Sebanyak 22.800 tes korona juga dilakukan sejauh ini, kata Menteri Kesehatan, dan 15.500 di karantina. []
SUMBER: WAFA