INDIA–Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak India untuk menghentikan Islamofobia di tengah pandemi Covid-19 dan segera mengambil kebijakan untuk melindungi hak-hak Muslim dan yang juga merebak di negara itu.
“OKI mendesak pemerintah India mengambil langkah untuk menghentikan gelombang Islamofobia yang berkembang di India dan melindungi hak-hak minoritas Muslim,” demikian pernyataan OKI seperti dilansir dari The Week.
Melalui jejaring sosial, Komisi Hak Asasi Manusia Permanen Independen OKI mengatakan bahwa media di India telah memprofilkan Muslim secara negatif dan mendiskriminasi Muslim.
“OKI mengutuk kampany Islamofobia yang tak henti-hentinya di India memfitnah Muslim menyebarkan Covid-19 serta membuat profil mereka di media negatif yang menjadikan mereka didiskriminasi,” katanya.
Isu diskriminasi terhadap muslim di India telah beredar sejak pemerintahan Perdana menteri Narendra Modi menetapkan undang-undang kewarganegaraan baru. Isu ini semakin runcing setelah terjadi pandemi Covid-19.
Baru-baru ini, sebuah laporan menyebut bahwa pasien di bangsa rumah sakit di Gujarat, India, dipisahkan berdasarkan agama. Pasien Hindu dipisahkan dengan pasien muslim.
Komisi AS kebebasan beragama Internasional (USCIRF) telah mengatakan bahwa pihaknya prihatin dengan laporan tersebut. Pihaknya menilai, tindakan pemisahan semacam itu hanya meningkatkan stigmatisasi umat Islam yang sedang berlangsung di India dan memperburuk desas-desus yang menuding muslim menyebarkan Covid-19.
BACA JUGA: PM India Minta Maaf karena Penguncian yang Sakiti Rakyat
Di sisi lain, Juru bicara MEA, Anurag Srivastava, justru mengecam USCIRF karena dianggap membawa-bawa persoalan agama dalam upaya penanganan Covid-19.
Meski begitu belum ada reaksi langsung dari Kementerian Luar Negeri India setelah sebelumnya India mengecam 57 negara anggota OKI dengan menyebut organisasi internasional tersebut semestinya tak mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggungjawab. []
SUMBER: THE WEEK