BIASANYA…
Air mata hadir bersama duka, sementara tawa bersanding dengan bahagia.
Tapi adakala getirnya hidup, pedihnya sakit, dan beratnya ujian mengundang senyuman. Bahkan gelak tawa. Menertawai diri sendiri. Betapa nestapa dan peliknya perjalanan hidup.
Sakit yang menghimpit, kehilangan orang tercinta, tidak punya pekerjaan, kurangnya biaya, terjerat utang, kehilangan kepercayaan, dan segala bentuk permasalahan hidup. Semua beban seolah-olah bertumpu di pundak sendiri.
BACA JUGA: Terjawab Sudah Ujian Kita Hari Ini
Inilah ujian. Tanda cinta. Allah hendak melihat kerja hati kita, seberapa yakin, mawas diri, dan kuat kita memikul beban. Juga hendak melihat seberapa kokoh, tabah, dan sabar menghadapi ujian kehidupan.
Cinta tidak selalu mewujud dalam bahagia, kesenangan, dan kecukupan. Sedih, kesulitan hidup, dan kekurangan pun, merupakan tanda cinta Allah untuk kita. Keyakinan merupakan kunci utamanya. Allah hendak mengaruniakan rahmat, mencurahkan kasih sayang, dan cinta pada sang hamba.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Q.s. al-Baqarah [2]: 155)
Allah menguji hamba-Nya dengan ketakutan; takut hidup tidak layak, takut miskin, takut gagal, takut kehilangan, takut tak kebagian jatah, takut ini dan takut itu.
Memberi cobaan dengan kelaparan; lapar karena makanan, lapar karena kekuasaan, dan haus akan jabatan.
Memberi cobaan dengan kekurangan harta; resah karena belum memiliki tempat tinggal yang layak, rumah yang nyaman, pakaian yang pantas, kendaraan yang berguna, makanan yang mencukupi.
Memberi cobaan dengan kekurangan buah-buahan; buah untuk dimakan, belum ada kebun yang menghasilkan, usaha yang menyokong perekonomian, dan pekerjaan yang menjadi penopang kehidupan.
Paling tidak, ada tiga hal atas bencana yang menimpa diri kita.
Pertama, dengan penuh kasih Allah hendak menghapuskan dosa atas kekhilafan kita.
Kedua, dengan penuh cinta Allah menempa jiwa kita agar tahan banting dan lebih siap menjalani kehidupan.
Ketiga, dengan penuh karunia Allah hendak meningkatkan kualitas dan mengangkat derajat hamba di sisi-Nya, juga di hadapan manusia dalam kehidupannya di dunia dan akhirat.
Sehingga di sini, kita..
Bukan minta diringankan beban, tapi minta dikuatkan pundak untuk bisa menanggung segalanya. Tak apa banyak masalah, asal Allah memberikan jalan keluar. Satu masalah, dua solusi. Sepuluh masalah, dua puluh solusi. Seratus masalah, tenang saja ada dua ratus, lima ratus, seribu solusi yang siap menangani segala yang terjadi.
BACA JUGA: Selalu Ada Hikmah di Balik Setiap Ujian Hidup
Ada kemudahan dalam kesulitan. Ada kesembuhan dalam kesakitan. Ada pahala bahagia dalam setiap ujian yang dihadapi.
Cinta bukan sekadar canda tawa, tapi juga tangis berderai air mata. Bukan hanya debar-debar bahagia, tapi juga sedih menyesakkan dada. Bukan sekadar merayakan kesenangan, tapi perjuangan mengokohkan keyakinan.
Seberapa sabar dan yakin akan kebesaran Allah?
Nikmati keletihan, dalam ruku, sujud, berdoa, dan tetesan air mata..
Ya Rabb, hamba menghadap-Mu, mohon ampun dan mohon pertolongan…
[]