USWATUN hasanah atau teladan yang baik, itulah Nabi Muhammad SAW. Semua yang ada pada dirinya adalah kebaikan dan ajarannya pun merupakan ajaran kebaikan. Bahkan, Nabi juga merupakan sosok yang dermawan. Para sahabat meriwayatkan tentang hal itu.
Dalam satu hadis shahih, Abu Hurairah berkata, ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: “Apa yang mencelakakanmu?” Ia menjawab: Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan.
BACA JUGA: Nabi Muhammad SAW Terbuat dari Cahaya, Benarkah?
Beliau SAW bertanya: “Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?” ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya ;agi: “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Ia menjawab: “Tidak”.
Lalu ia duduk, kemudian Nabi SAW memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: “Bersedekahlah dengan ini.” Ia berkata: “Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada kami? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami.
Maka tertawalah Rasulullah SAW sampai terlihat gigi gerahamnya, kemudian bersabda: “Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu.”
Begitulah kedermawanan Nabi di bulan Ramadhan.
Nabi SAW pernah bersabda: “Tidak seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara oleh Rabbnya, tidak ada penerjemah antara keduanya. Ia melihat ke arah depan tetapi neraka yang nampak, ia melihat ke sisi kanannya tapi tidak melihat sesuatu selain amal yang telah ia lakukan, dan ia melihat ke sisi kirinya tapi tidak melihat sesuatu selain amal yang pernah ia lakukan. Maka barangsiapa salah seorang dari kalian mampu menyelamatkan dirinya dari neraka meskipun dengan setengah butir kurma hendaklah ia lakukan.” (Hadis Sunan Ibnu Majah No 1833)
Salman bin ‘Amir meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim.” (HR An-Nasa’i No 2535)
BACA JUGA: Kisah Awal Masa Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Selain bersedekah, Nabi SAW juga memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Beliau tadarus bersama Malaikat Jibril sebagaimana dijelaskan dalam hadis Sahih Al-Bukhari.
Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril ‘alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al-Qur’an) hingga Al-Qur’an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus”. (Sahih Al-Bukhari No. 1769).
Tak hanya itu, dalam sebuah hadis shahih lainnya yang diriwatkan Bukhari dan Muslim, disebutkan: “…Sungguh kemurahan hati Rasulullah SAW melebihi kemurahan angin yang diutus untuk menurunkan hujan.” (HR Bukhari) []