SURIAH–Helikopter milik Tentara Israel (IDF) kembali menembakan sejumlah rudal ke Suriah bagian selatan. Aksi keji tentara Israel yang dilakukan Jumat dini hari itu telah mensasar beberapa situs milik tentara Suriah dan pos-pos milisi di dekat Quneitra.
Ironisnya, serangan kesekian kalinya yang dilakukan oleh Israel itu terjadi ketika Suriah tengah fokus dalam memerangi wabah virus COVID-19 yang kini menghantui warganya. Selain itu warga Suriah juga sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
BACA JUGA: Khawatir Terpapar Corona di Kamp Pengungsian, Warga Suriah Pilih Tidur di Reruntuhan Rumah
Sumber-sumber oposisi di daerah itu mengatakan beberapa pos milisi dekat Quneitra menjadi sasaran dalam serangan itu, yang menurut laporan hanya menyebabkan kerusakan materi.
Menurut media pemerintah Suriah, serangan itu sengaja dilontarkan oleh Israel dari Golan sebagai penekanan terhadap beberapa serangan yang dilakukan oleh tentara Israel sebelumnya. Sumber intelejen Suriah mengatakan, Israel telah menargetkan pasukan milisi Suriah yang didukung oleh Iran.
Selain itu, pada hari yang sama dilaporkan juga telah terjadi serangkaian ledakan di depot amunisi di sebelah timur Homs. Ledakan itu telah menyebabkan beberapa korban jiwa.
Namun, otoritas Suriah belum bisa memastikan apakah ledakan tersebut disebabkan oleh serangan Israel atau bukan. Sementara, Israel sendiri hingga saat ini masih belum memberikan keterangan resmi terkait dengan sejumlah serangan rudal tersebut.
Untuk diketahui, serangan rudal Israel malam tadi merupakan serangan ketiga kalinya di dalam bulan ini yang dilakukan oleh tentara Israel (IDF).
Dua minggu lalu, serangan pesawat tanpa awak (drone) Israel menargetkan sebuah mobil yang membawa pasukan milisi Hizbullah di Suriah selatan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Beberapa hari setelah serangan drone itu, Israel menyerang Suriah tengah di dekat kota Palmyra, yang menurut sumber-sumber intelijen regional adalah pos terdepan yang didukung Iran dan pusat komando pasukan Bashar Al-Assad.
Kemudian, pada hari Senin kemarin tentara Israel juga meluncurkan beberapa bom miliknya dengan mengarahkan ke pinggiran selatan Sayyed Zaynab di Damaskus. Serangan itu mengakibatkan tiga warga sipil tewas di tempat.
Iran Ancaman Strategis Israel
Israel mengakui dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan banyak serangan di dalam wilayah Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011.
BACA JUGA: Terancam Wabah Corona, Pengungsi Suriah: AS, Cina dan Italia saja Kewalahan, Kami Bisa Apa?
Kehadiran Iran di Suriah adalah salah satu alasan kenapa Israel selalu melakukan serangkaian serangan ke Suriah. Israel mengakui, dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan banyak serangan ke Suriah. Persisnya, serangan yang dilakukan oleh Israel dilakukan sejak dimulainya perang saudara di Suriah pada tahun 2011 silam. Dengan demikian kehadiran Iran yang mendukung pemerintah Suriah menjadi ancaman strategis bagi Israel.
Kegeraman Israel terhadap kehadiran Iran di Suriah itu sempat dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett beberapa waktu lalu. Bennett mengatakan akan terus melakukan berbagai serangan ke Suriah sampai Iran keluar dari Suriah.
“Kami telah beralih dari memblokir pemangkasan Iran di Suriah untuk memaksanya keluar dari sana, dan kami tidak akan berhenti. Kami tidak akan membiarkan lebih banyak ancaman strategis tumbuh tepat di seberang perbatasan kami tanpa mengambil tindakan, Kami akan terus melakukan perlawanan ke wilayah musuh,” kata Bennett setelah menanggapi pernyataan otoritas Suriah yang telah berhasil menjatuhkan rudal udara Israel di Damaskus awal pekan lalu. []
SUMBER: REUTERS