PALESTINA–Selama bulan suci Ramadhan, umat muslim di Yerusalem memilih untuk melakukan sholat di luar rumah dalam kelompok kecil. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, setelah sebelumnya masjid-masjid ditutup sementara waktu. Penutupan juga terjadi di kompleks masjid Al Aqha.
Dilansir dari Egypt Independent, pada Ahad (3/5/2020), setiap ibadah di situs-situs keagamaan di Yerusalem baik yang disakralkan oleh umat Islam, Kristen dan Yahudi dihentikan sementara di tengah penguncian wilayah baik oleh otoritas Israel maupun Palestina untuk mencegah penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Virus Corona di Palestina; Mahmud Abbas Isolasi Diri dan Al Aqsha Resmi Ditutup
Kendati demikian, beberapa kebijkan sudah dicabut beberapa hari terakhir yang memungkinkan banyak kegiatan usaha buka kembali. Meski begitu, tetap diberlakukan larangan adanya pertemuan dalam jumlah besar.
Pelaksanaan sholat di luar secara berjamaah hanya dapat dilakukan di luar rumah oleh maksimal 19 orang dengan jarak berdiri satu jamaah dengan lainnya setidaknya dua meter.
Biasanya selama Ramadhan puluhan ribu jamaah datang ke Masjid Al Aqsha untuk melaksanakan sholat tarawih. Namun pelaksanaan sholat di situs tersebut dihentikan sementara sejak beberapa minggu lalu. Sedang pertokoan di daerah mayoritas muslim kini harus tutup sejak pukul 6 sore. Namun, pengiriman barang masih diperbolehkan. Langkah itu bertujuan mencegah orang berkumpul setelah waktu berbuka puasa.
BACA JUGA: Gaza Produksi Masker untuk Pasar Eropa
Israel memberlakukan langkah serupa dengan mencegah pertemuan umat Yahudi selama hari besar Yahudi dan libur nasional. Sedang otoritas Palestina juga sangat membatasi pergerakan warganya selama enam pekan terakhir.
Sejauh ini Israel telah melaporkan lebih dari 16 ribu kasus dengan jumlah kematian akibat terinfeksi Covid-19 sebanyak 223. Lebih dari separuh warga yang terinfeksi di Israel telah sembuh. Sementara itu, otoritas Palestina telah melaporkan sekitar 330 kasus dengan 2 orang diantaranya meninggal dunia. []
SUMBER: EGYP INDEPENDENT