RASULULLAH menceritakan kepada kita bahwa ada seorang Nabi sedang beristirahat di bawah pohon. Disamping pohon yang ia singgahi terdapat sarang semut. Mungkin keberadaan Nabi dan rombongannya tersebut mengganggu semut. Biasanya semut akan menyerang jika ada orang yang mengganggu ketenangan hidupnya.
Akhirnya, semut itu menghampiri Nabi tersebut dan menggigitnya.
BACA JUGA: Fakta Luar Biasa Semut
Nabi itu marah karena semut itu menggigitnya dan juga kepada kawannya. Ia memerintahkan para pengikutnya untuk memindahkan barang bekalan yang ada di bawah pohon itu. Kemudian ia membakar sarang semut berikut sarangnya. Karena perilakunya maka Allah menegurnya, “Kenapa tidak seekor semut saja yang dibakar! Maksudnya patutkah kau membinasakan suatu umat yang bertasbih memahasucikan Allah hanya karena kau digigit seekor semut.”
Terdapat juga dalam firman Allah, “Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung- burung yang terbang denngan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu.” (Al-An’am: 38)
Disebutkan dalam sabda Nabi dilarang membunuh semut, lebah, hud-hud dan shard (sejenis burung). Boleh saja membunuh semut atau hewan lainnya, tapi bila hewan itu menyerang.” (HR Abu Dawud dengan sanad shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim).
BAC AJUGA: Ketika Nabi Sulaiman Mendengar Semut Berdoa Minta Hujan
Terdapat pula lima jenis hewan fasik. Dalam hadist riwayat Bukhari hewan yang boleh dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram (Tanah Suci) adalah tikus, kalajengking, gagak, elang dan anjing yang suka menggigit (buas). []
Sumber: Kisah-Kisah Nubuat Dari Nabi SAW/Penerbit: Ummul Qura/Penulis: Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar,2017