SUATU hari, beberapa pendeta Yahudi datang menemui Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam.
Mereka berkata, “Wahai Muhammad, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan kepadamu. Apabila engkau mampu memberikan jawaban, maka kami akan mengikuti, membenarkan dan beriman kepadamu.”
“Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalian mempunyai perjanjian dengan Allah, bahwa apabila aku mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian ajukan, kalian pasti membenarkanku?”
BACA JUGA: Perjalanan Menakjubkan Rasulullah dan Malaikat Jibril
Mereka berkata, “Ya.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Katakanlah apa yang kalian hendak tanyakan.”
Mereka bertanya, “Terangkanlah kepada kami kenapa seorang bayi itu menyerupai ibunya, padahal sperma itu berasal dari bapaknya!”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Aku bersumpah dengan Allah dan dengan hari-hari-Nya di Bani Israel, tahukah kalian bahwa sperma laki-laki itu berwarna putih kental, dan ovum wanita berwarna kuning dan encer; maka mana di antara keduanya yang lebih dominan, keserupaan akan terjadi padanya.”
Pendeta-pendeta Yahudi berkata, “Benar!”
Kini terangkanlah kepada kami, bagaimana cara tidurmu!”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Aku bersumpah dengan Allah dan dengan hari-hari-Nya di Bani Israel, aku seperti yang kalian perkirakan dimana mataku tidur namun hatiku tidaklah tidur.”
Pendeta-pendeta Yahudi berkata kembali, “Benar.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam melanjutkan, “Begitu juga tidurku, mataku tidur, namun hatiku tetap terjaga.”
Pendeta-pendeta Yahudi itu kemudian bertanya kembali, “Terangkan kepada kami apa saja yang diharamkan orang-orang Israel atas diri mereka!”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Aku bersumpah dengan Allah dan dengan hari-hari-Nya di Bani Israel, tahukah kalian bahwa mulanya makanan dan minuman yang paling disukai Israel adalah daging unta dan susunya? Kemudian ketika ia sakit, maka Allah menyembuhkannya dengannya, kemudian ia mengharamkan atas dirinya makanan dan minuman yang paling disukainya itu sebagai bentuk syukurnya kepada Allah. Dia mengharamkan atas dirinya daging dan susu unta.”
Pendeta-pendeta Yahudi berkata, “Benar. Kini terangkanlah kepada kami tentang ruh!”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Aku bersumpah dengan Allah dan dengan hari-hari-Nya di Bani Israel, apakah kalian tahu bahwa yang datang kepadaku adalah Jibril?”
Pendeta-pendeta Yahudi berkata, “Betul!” Tapi wahai Muhammad, dia adalah musuh Kami. Ia malaikat, tapi dia datang dengan kasar dan menumpahkan darah. Jika bukan karena itu, pastilah kami mengikutimu.”
Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya tentang ucapan mereka tersebut:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
وَلَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ
أَوَكُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْدًا نَبَذَهُ فَرِيقٌ مِنْهُمْ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
BACA JUGA: Waduh, 3 Orang Ini Didoakan Malaikat Jibril Masuk Neraka dan Diaminkan oleh Rasul!
“Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebahagian besar dari mereka tidak beriman. Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung) nya seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah). Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babilyaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 97-102). []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media