MASYARAKAT tengah dihebohkan dengan temuan daging babi yang disulap menjadi daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. Tak tanggung-tanggung, keempat pelaku yang berhasil diringkus polisi ini telah menjual dan mengedarkan 63 ton daging sapi palsu selama satu tahun. Mereka mengaku menjual daging palsu tersebut ke para pedagang bakso
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan empat pelaku itu berinisial T (54), MP (46), AR (38), dan AS (39). Mereka, kata Hendra, mengolah daging babi hingga menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks.
BACA JUGA: Kronologi Terbongkarnya Kasus Babi yang Disulap Menjadi Daging Sapi, Dijual di Daerah Ini
Karena itu penting bagi kita untuk bisa membedakan antara daging sapi asli dengan daging sapi palsu yang ternyata daging babi. Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Kabupaten Purwakarta, Toni M Hidayat mengatakan, ada tiga cara untuk membedakan daging sapi dengan daging babi.
1 Lihat warnanya
Toni menjelaskan, warna daging sapi adalah merah jambu. Sedangkan daging babi lebih gelap atau agak hitam.
2 Cium baunya
Dari bau, daging sapi tidak mengeluarkan bau anyir. Namun daging babi mengeluarkan bau anyir yang cukup pekat.
3 Tekstur
Sedangkan dari sisi tekstur, daging sapi lebih lembut dibanding daging babi yang agak kasar.
4 Jangan tergiur harga murah
Perhatikan juga masalah harga. Jangan tergiur dengan harga yang murah. Harga daging sapi saat ini di pasaran masih normal di kisaran Rp 110.000 per kilogram.
Untuk itu, kata Toni, ada baiknya masyarakat langsung membeli daging segar di pasar ataupun tempat lainnya yang terpercaya. Kalaupun tidak memungkinkan karena kondisi PSBB, belilah daging sapi di aplikasi yang terpercaya.
“Masalahnya, daging babi itu mirip daging impor. Daging dibekukan dulu, jadi masyarakat sulit membedakan keduanya,” ungkap Toni.
BACA JUGA: Polisi Ringkus Pengedar 63 Ton Babi yang Disulap Jadi Daging Sapi dan Laris di Bandung
“Saat ini, daging impor susah masuk. Jadi kami mengandalkan daging sapi lokal,” ucapnya.
Itu pula yang menjadi alasan Toni tidak berani mengambil permintaan paket Lebaran. Berbeda dengan tahun lalu, ia menyediakan paket Lebaran sebanyak 5 ton daging sapi.
Untuk penjualan saat corona, Toni mengaku, pengaruhnya mencapai 50 persen. Sebab sebagian dari konsumennya adalah tukang bakso dan restoran. []
SUMBER: KOMPAS