AYAT di bawah ini diturunkan karena perbuatan sesepuh kalangan Ansar dan orang-orang Yahudi. Sesepuh di kalangan Anshar mengalahkan orang-orang Yahudi pada masa jahiliyah, saat itu kalangan Anshar masih berstatus sebagai ahli syirik, sedangkan mereka para Ahli Kitab.
Dahulu pendeta-pendeta Yahudi berkata kepada mereka, “Kemunculan nabi yang akan diutus telah dekat. Apabila ia telah muncul kami akan menumpas kalian sebagaimana penumpasan terhadap kaum Ad dan Iram. Pada saat Allah mengutus Rasul-Nya dari suku Quraisy, kami mengimaninya sementara mereka mengingkarinya.”
BACA JUGA: Inilah Posisi Tidur yang Dimurkai Allah
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hambaNya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (QS. al-Baqarah: 89-90).
Allah murka karena mereka menyia-nyiakan Taurat dan ingkar kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam yang diutus oleh Allah kepada mereka.
Kemudian Allah memurkai mereka dengan mengangkat Gunung Ath-Thur ke atas mereka, dan mereka menjadikan anak sapi betina sebagai Tuhan selain Allah. Allah berfirman kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam:
Katakanlah: Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar. (QS. Al-Baqarah: 94), yakni, doakan kematian atas salah satu dari dua kelompok yang paling berdusta di sisi Allah, namun mereka tidak mau melakukannya. Allah ‘Azza wa Jalla melanjutkan firman-Nya:
وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. (QS. Al-Baqarah: 95)
Mereka tidak mengharapkan kematian, karena mereka memiliki pengetahuan tentang dirimu, hanya saja mereka mengingkarinya. Ada yang mengatakan andai saja orang-orang Yahudi mengharapkan kematian pada hari itu, maka tidak ada seorang Yahudi pun yang akan tersisa di atas muka bumi.
Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla memaparkan tabiat orang-orang Yahudi yaitu menginginkan kehidupan kekal di dunia dan umur yang panjang:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 96).
BACA JUGA: 7 Kelakuan Istri Ini Datangkan Murka Allah
Yakni, usia panjang tidak akan pernah bisa menyelamatkan mereka dari adzab, hal tersebut disebabkan karena orang kafir tidak mengharapkan kebangkitan setelah kematian, ia memilih untuk hidup kekal di dunia, karena mengetahui kehinaan yang akan menimpa mereka di akhirat akibat menyia-nyiakan pengetahuan tentang nabi yang dimilikinya. Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman (QS. Al-Baqarah: 97). []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media