ADA kala kita merasa jenuh dan bosan dengan apa yang kita lakukan setiap hari. Semua terasa menjemukan. Ada waktu dimana kita merasa tidak bisa leluasa untuk melakukan apa yang benar-benar kita inginkan. Pernah kita ingin dimana kita benar-benar bebas dari belenggu pekerjaan yang makin mengikat erat. Ujian datang bertubi-tubi dan masalah kian hari kian menggunung tinggi.
“Hidup macam apa ini? Diuji tiada henti.”
BACA JUGA: Ujian Kehidupan
Berhentilah mengumpat atau mengutuk keadaan. Ujian datang bukan untuk melemahkanmu justru ia datang untuk menguatkanmu. Ujian tidak selamanya karena Dia membencimu justru Dia sangat mencintaimu. Jangan senang dulu jika hidupmu lempeng-lempeng saja, mengalir lembut tanpa pernah ada ujian yang mendera. Jangan senang dulu, bisa jadi Allah justru sedang mengujimu dan patut direnungi,
“Jangan-jangan Allah tidak memperhatikanku dan Dia membiarkanku begitu saja.”
Hanyalah seonggok daging yang berjalan kesana kemari tanpa diketahui pasti kemana ia pergi dan kemana ia harus pulang kembali. Selama kita masih menjadi manusia, selama itu pula ujian akan dikirimkan olehNya kepada kita. Allah telah menyebutkan dalam surat Muhammad ayat 31,
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.”
BACA JUGA: Ramadan dan Ujian Kesabaran
Ujian yang Allah berikan ragam bentuknya, bahkan untuk sesuatu yang kau cintai.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”(Al-Anbiyâ : 35). []