RUH merupakan salah satu bagian pada diri kita. Ruh yang kini menyatu dengan jiwa kita, suatu saat nanti akan terpisah. Entah seperti apa pemisahan itu, tapi yang pasti, ketika telah terpisah, ruh akan melihat jasadnya sendiri. Ya, setelah kematian ruh dan jasad terpisah, hingga nantinya dipertemukan kembali pada kesempatan tertentu, untuk dimintai pertanggungjawaban.
Jika jasad memiliki sifat-sifat tertentu, apakah ruh yang menyatu dengan jasad itu pun memiliki sifat-sifat tertentu? Karena ruh diciptakan dari suatu jenis yang tak ada bandingannya di alam nyata ini, kita tidak dapat mengetahui sifat-sifatnya. Allah menginformasikan pada kita bahwa ruh itu naik dan turun, mendengar, melihat, berbicara dan seterusnya.
BACA JUGA: Berpuasa Secara Jiwa dan Raga
Namun, sifat-sifat tersebut berbeda dengan sifat-sifat jasmani. Jadi, turun, naik, mendengar, melihat, bangun dan tidurnya ruh itu bukanlah seperti yang biasa kita kenal. Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita bahwa ruh itu naik ke langit tinggi lalu dikembalikan ke kubur dalam waktu sesaat. Beliau juga mengabarkan bahwa ruh merasakan nikmat dan azab di dalam kubur. Tak ragu lagi bahwa kenikmatan ini berbeda dengan yang biasa kita kenal.
Maka jelas telah kita ketahui bahwa sifat-sifat ruh itu berbeda dengan jasad. Walaupun apa yang dilakukan ruh itu sama seperti jasad, tapi tetap yang dirasakannya itu berbeda. Maka dari itu, ruh yang kini menempati jasad kita, suatu saat nanti akan terpisah dan memiliki sifat yang berbeda dengan jasad kita. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi