LIBYA–Sebuah pertempuran besar baru saja pecah pangkalan militer Camp Yarmouk, Tripoli, Libya. Pertempuran melibatkan pasukan Tentara Nasional Libya atau Libyan National Army (LNA) pimpinan Jenderal Haftar dengan milisi Government of National Accord (GNA) yang didukung PBB.
LNA membombardir Camp Yarmouk melalui serangan udara. Akibatnya, banyak sekali jenazah bergelimpangan ditemukan dalam kondisi mengenaskan di medan pertempuran itu.
Ironisnya, peristiwa itu terjadi pada 24 Mei 2020, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.
BACA JUGA: Israel Bombardir Suriah di Tengah Pandemi Corona dan Bulan Puasa
Berdasarkan keterangan LNA, lebih dari 60 milisi GNA terbunuh dalam serangan itu. Mereka sebagian besar merupakan tentara bayaran yang diselundupkan GNA ke Libya.
Serangan udara besar-besaran dilancarkan LNA hanya beberapa jam setelah Kamp Militer Yarmouk berhasil dikuasai pasukan GNA. Saat LNA membombardir Camp Yarmouk, pasukan GNA masih sedang merayakan kemenangan atas keberhasilan mereka merebut pangkalan militer itu.
Namun faktanya ternyata serangan itu bukan serangan biasa tapi memang sebuah jebakan. LNA mengklaim memang sengaja menjadikan Camp Yarmouk sebagai lokasi jebakan untuk membantai pasukan GNA. Tak hanya Camp Yarmouk wilayah Hamza juga dijadikan ladang pembantai.
BACA JUGA: Serangan Rudal di Bandara Libya Lukai 4 Orang Jemaah Haji
“Angkatan bersenjata menargetkan mengumpulkan kelompok-kelompok GNA di dalam Camp Yarmouk dan Hamza, setelah menempatkan mereka dalam penyergapan ketat dengan memikat mereka di dalam Camp Yarmouk,” kata LNA dalam siaran resminya.
Menurut LNA, serangan itu tak hanya menyebabkan puluhan pasukan GNA tewas. Namun, LNA juga menangkap tentara bayaran GNA yang berasal dari Suriah.
“Serangan itu menyebabkan sejumlah besar orang tewas di antara kelompok-kelompok kerumunan, dan unit kami telah menangkap 12 tentara bayaran yang memegang kewarganegaraan Suriah,” kata LNA. []
SUMBER: GARDA