SEORANG yang dewasa dan memiliki kemampuan berpikir akan selalu bertanya dan berusaha memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuannya. Dia memilih sendiri warna dan model pakaiannya sesuai selera.
Ketika di bangku sekolah lanjutan atas dia belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang diinginkannya.
Mengapa dia mampu berpikir dalam urusan itu tetapi tidak mampu mengetahui urusan agamanya? Sesuatu yang menyibukkan dirinya itulah yang menjadi prihatinnya.
BACA JUGA: Banyak Jalan Kebaikan
Banyak sekali muda-mudi yang dibesarkan dalam lingkungan yang buruk mengerti dan berpegang teguh pada agamanya.
Sebaliknya banyak yang hidup dalam lingkungan yang saleh tetap menjadi rusak.
Karena itulah Rasulullah SAW bersabda,
“Allah memperelok wajah seorang yang mendengarkan kata-kataku dan ditekuninya, lalu disampaikannya kepada yang belum mengerti.”
Dengan demikian, tercipta kelengkapan antar orang yang memperoleh kenikmatan pendidikan yang shalih dengan orang yang menerima untuk memperoleh manfaatnya.
Bila Anda mengerjakan kebaikan kepada seseorang, kebaikan itu akan berpengaruh pada Anda. Bila Anda membiarkan orang lain melakukan kejahatan dan keburukan itu pun akan berpengaruh pada diri Anda.
Kebaikan itu untuk kepentingan Anda juga, karena itulah Anda harus menyebarkan kebaikan kepada orang lain agar ia juga memperlakukan Anda dengan baik.
BACA JUGA: Lakukan Kebaikan, walau Hanya Sekali
Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai (menyenangi) bagi orang lain apa yang dia senangi untuk dirinya sendiri.”
Bila Anda seorang yang memegang teguh amanah dan menepati janji, lingkungan akan terpengaruh sehingga orang lain merasa aman terhadap harta dan kehormatan mereka. []
Sumber : Anda Bertanya Islam Menjawab/Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Gema Insani/2007