SEJARAH mencatat, sejak masa nabi hingga sekarang, Islam telah menorehkan kegemilangan dalam peradabab dunia. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya dinasti muslim yang memerintah wilayah di berbagai belahan dunia. Mulai dari jazirah Arab hingga Asia dan Afrika.
Bahkan beberapa dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia tersebut meninggalkan warisan berharga di sejumlah daerah. Selain berbagai bangunan penting, biasanya dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia tersebut juga meninggalkan sebuah sistem pemerintahan yang beberapa diantaranya masih digunakan hingga sekarang.
BACA JUGA: Kerajaan Ottoman Turki, Ini 7 Fakta Sejarah dan Kehebatannya
Sebagai muslim di masa kini, tentu kita harus tahu tentang sejarah masa lalu tersebut. Nah, berikut ulasan mengenai beberapa dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia:
1 Umayyah (40 H/661 M – 132 H/750 M)
Dinasti Umayyah memiliki kekuasaan yang meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara, serta Spanyol. Dinasti Umayyah merupakan keturunan Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, yang merupakan pemimpin suku Quraisy. Dinasti Umayyah muncul pasca khulafaur rasyidin terakhir yakni Khalifah Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M).
Pendiri pemerintahan dinasti Ummayah adalah Mu’awiyah bin Abu Sufyan, sepupu Nabi yang merupakan keturunan Bani Umayyah dari garis keluarga Harb. Dinasti ini sebenarnya terbagi menjadi dua periode kekuasaan. Periode tersebut dibedakan menjadi Umayyah Damaskus di Suriah dan Umayyah Cordoba di Spanyol.
Pemerintahan Umayyah Damaskus runtuh ketika Marwan II, pemimpin terakhirnya, dibunuh tentara Abbasiyah pada 132 H/750 M. Damaskus kemudian diambil alih oleh dinasti Abbasiyah.
Namun, Abdurrahman yang merupakan cucu dari Hisyam (salah satu pemimpin dinasti Ummayah), meloloskan diri ke Spanyol dan mendirikan Dinasti Umayyah baru di Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba sendiri mengalami masa emas pada pemerintahan Abdurrahman III dan al-Hakam II.
Hingga saat ini dapat ditemukan berbagai peninggalan Dinasti Umayyah Damaskus seperti Katedral St. John di Damaskus yang telah menjadi masjid dan juga peninggalan Dinasti Umayyah di Cordoba yaitu Masjid Cordoba di Spanyol.
2 Abbasiyah (132/750 M – 656 H/1258 M)
Pendiri dinasti Abbasiyah adalah Abu Abbas as-Saffah. Dinasti Abbasiyah berdiri di Damaskus setelah menaklukan dinasti Umayyah. Wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah meliputi Irak, Suriah, Semenanjung Arab, Uzbekistan dan Mesir Timur. Kekuasaannya sendiri dibagi menjadi empat periode:
- Periode awal 132 H/750 M-232 H/847 M),
- Periode lanjutan (232 H/847 M-333 H/945 M),
- Periode Buwaihi (333 H/945 M- 447 H/1055 M),
- Periode Seljuk (447 H/1055 M- 656 H/1258 M).
Pola pemerintahan pada dinasti ini memang berubah-ubah disesuaikan dengan iklim politik, sosial, budaya, serta faktor penguasa.
Dinasti Abbasiyah mencapai masa keemasan saat dipimpin as-Saffah, al-Mansur, al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, al-Amin, al-Ma’mum, Ibragim, al-Mu’tasim, dan al-Wasiq.
Hancurnya Dinasti Abbasiyah karena pertentangan dan pemberontakan dari dalam negeri serta ancaman dari pihak luar, seperti Bizantium dan Mongol. Hal tersebut diperparah setelah orang Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan cucu Genghis Khan, menghancurkan Baghdad.
Beberapa peninggalan Dinasti Abbasiyah antara lain Baitulhikmah yang merupakan lembaga pusat kajian keilmuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid dan Masjid al-Mutawakkil yang memiliki menara spiral di Samarra, Irak.
3 Idrisiyyah (172 H/789 M – 314 H/926 M)
Wilayah kekuasaan dari Dinasti Idrisiyyah ada di Magribi. Dinasti Idrisiyyah didirikan Idris I bin Abdullah cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib, yang merupakan dinasti Syiah pertama. Pemimpin Idrisiyyah terbesar yaitu Yahya IV (292 H/905 M-309 H/922 M).
Dinasti Idrisiyyah memiliki peran penting dalam menyebarkan budaya dan agama Islam ke bangsa Berber.
Hancurnya Dinasti Idrisiyyah karena ditaklukkan oleh Dinasti Fatimiyah pada tahun 374 H/985 M.
Seperi Dinasti sebelumnya, Dinasti Idrisiyyah juga memiliki peninggalan yaitu Masjid Karawiyyin dan Masjid Andalusia yang didirikan pada tahun 244 H/859 M.
4 Aghlabiyyah (184 H/800 M – 296 H/909 M)
Dinasti Aghlabiyyah wilayah kekuasaannya di Aghlabiyah meliputi Tunisia dan Afrika Utara. Pemimpin pertamanya adalah Ibrahim I bin al-Aglab, yang merupakan panglima dari Khurasan Aghlabiyyah. Dirinya berperan dalam penggantian bahasa latin dengan bahasa Arab serta menjadikan Islam sebagai agama mayoritas.
Pada abad ke 9 dinasti ini berhasil menduduki Sicilia dan sebagian besar daerah Italia Selatan, Sardinia, Corsica, serta pesisir Alpen.
BACA JUGA: Sumber Hukum dan Aturan di Zaman Khalifah Abu Bakar
Dinasti Aghlabiyyah berakhir setelah ditaklukan oleh Dinasti Fatimiyah.
Beberapa peninggalan Dinasti Aghlabiyyah antara lain Masjid Raya Qairawan dan Masjid Raya di Tunis, Tunisia.
5 Samaniyah (203 H/819 M – 395 H/1005 M)
Dinasti Samaniyah memiliki wilayah kekuasaan di Khurasan, Irak dan Transoksania, Uzbekistan. Dinasti Samaniyah didirikan Ahmad bin Asad bin Samankhudat, yang merupakan seorang bangsawan Balkh dari Afghanistan Utara.
Puncak kejayaannya ada pada pemerintahan Isma’il II al-Muntasir, namun tidak dapat dipertahankan karena adanya serangan Dinasti Qarakhan dan Dinasti Ghaznawi.
Beberapa peninggalan Dinasti Samaniyah yaitu Mausoleum Muhammad bin Ismail al-Bukhari, yang merupakan seorang ilmuwan muslim.
6 Shafariyah (253 H/867 M – 900/1495 M)
Dinasti Shafariyah adalah dinasti Islam yang memiliki kekuasaan paling lama di dunia. Wilayah kekuasaannya di Sijistan, Iran. Dinasti ini didirikan oleh Ya’qub bin Lais as-Saffar yang merupakan pemimpin Khawarij di Provinsi Sistan, Iran.
Dinasti Shafariyah saat pemerintahan Amr bin Lais dapat melebarkan wilayah kekuasaanya hingga Afghanistan Timur. Dan saat masa tersebut kekuasaan Dinasti Shafariyah mencapai masa keemasannya. Melemahnya dinasti ini karena adanya pemberontakan dan kekacauan dari dalam pemerintahan itu sendiri dan berakhir pada pengambil alihan kekuasaan oleh Dinasti Ghaznawi.
7 Thuluniyah (254 H/868 M – 292 H/905 M)
Dinasti Thuluniyah merupakan dinasti Islam yang masa paling cepat berakhir masa kekuasaannya. Wilayah kekuasaan dari Dinasti Thuluniyah ada di Mesir dan Suriah. Pendiri Dinasti Thuluniyah adalah Ahmad bin Tulun yang merupakan seorang Turki utusan gubernur Transoksania, Uzbekistan. Sebenarnya tugas dari Ahmad bin Tulun adalah membawa upeti ke Abbasiyah.
Dinasti Thuluniyah hanya berkuasa hingga 38 tahun dan berakhir saat dikalahkan pasukan Abbasiyah dan terbunuhnya Khalifah Syaiban bin Tulun. []
SUMBER: LIPUTAN6