NGANJUK–Warga di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berduka atas musibah tanah longsor yang menimpa lima warga di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos. Para warga menggelar pengajian, dan doa bersama untuk para korban longsor yang hingga kini belum ditemukan.
Kiai Sahir Hasan, tokoh ulama memimpin acara pengajian warga Desa Ngetos tersebut mengatakan, “Acara ini sengaja kami gelar. Kami mengirim doa, meminta pada Allah agar semua korban bisa segera ditemukan,” katanya, dilansir Antara, Kamis (13/4/2017).
Para warga juga berharap, dengan menggelar doa bersama ini semoga amal ibadah korban yang meninggal dunia bisa diterima Allah SWT dan segala kesalahannya diampuni oleh-Nya. “Kami semua ikut berduka cita dalam musibah ini. Kami berharap, keluarga diberi kekuatan, dan kesabaran,” katanya.
Pengajian itu dilaksanakan di beberapa Masjid Desa setempat, dimulai seusai shalat shubuh hingga tiba waktu shalat ashar.
“Acara ini dimulai setelah subuh, dengan membaca per juz ayat suci Al-Quran, dan diperkirakan selesai saat shalat Ashar. Selain di tempat ini, ada lokasi lainnya yang juga digelar pengajian,” kata Sahir.
Selain itu, Sahir menambahkan, warga juga selalu melakukan tahlil bersama setiap selesai shalat.
Seperti diketahui, bencana longsor yang terjadi di Nganjuk sempat membendung sungai dan menyebabkan terjadinya bendungan alam. Tingkat kedalaman longsor pun mencapai 40 meter.
Saat ini, petugas masih berupaya keras mencari para korban dalam musibah itu. Terutama, lima orang korban yang masih belum ditemukan. []