DALAM suatu peperangan melawan bangsa Persia, pasukan Muslim yang dipimpin oleh Abu Ubaid bin as-Saqafi berhasil menduduki daerah pinggiran Irak. Para pejabat yang berwenang di daerah tersebut pun akhirnya berdamai dengan Abu Ubaid sambil meminta maaf dan menghidangkan berbagai macam makanan Persia yang lezat-lezat.
Namun Abu Ubaid berkata, “Kami tidak memerlukan semua itu. Celakalah benar Abu Ubaid, ia bersama dengan golongannya tapi ia menyantap makanan sendiri.”
BACA JUGA: Terjadi di Bulan Ramadhan, Inilah 8 Fakta Menarik terkait Perang Badar
Selain tidak ingin diistimewakan, Abu Ubaid juga menganggap orang yang mengistimewakan dan menyanjung-nyanjung adalah musuh yang hendak mengambil hatinya.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman” (Asy-syu’ara [26] : 215)
BACA JUGA: Janji Allah dan Rasulnya di Perang Khandak
Sikapnya telah membawa keberuntungan besar hingga ia diangkat menjadi panglima besar yang mendapat posisi istimewa di hati para prajuritnya. []
Sumber: Oase Kehidupan, Merujuk Kisah-Kisah Hikmah Sebagai Teladan/Penerbit: Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin, 2013