PALESTINA–Kepala Lembaga Urusan Sipil (Pihak Penanggung Jawab Koordinasi dengan Israel) Husein al-Syeikh menegaskan, otoritas Palestina akan menjaga keamanan, termasuk keamanan Israel meskipun kerjasama keamanan berhenti. Husein menegaskan bahwa langkah tersebut sebagai keputusan strategis.
Hal itu dirilis dalam wawancara Al Syeikh dengan New York Times Amerika, yang dirilis di situs resminya, dengan pejabat Palestina yang disebut sebagai salah satu penasihat kepala otoritas Palestina, Mahmud Abbas.
BACA JUGA: Hanya di Israel: Membunuh Warga Palestina Hanya karena Kecurigaan
Menjawab pertanyaan surat kabar, seputar reaksi keamanan otoritas Palestina, terkait rencana pejuang Palestina menyerang warga Israel, al-Syeikh mengatakan, “Kami akan menangkapnya jika mereka masih berada di Tepi Barat,” PIC melaporkan pada Selasa (8/6/2020).
Namun jika pihak yang menyerang berada di wilayah Israel, maka pihak Palestina akan mengingatkan Israel lewat mediator, atau mencari solusi untuk menghentikannya.
“Kami akan mencegah kekerasan dan kekacauan, dan tidak akan mengizinkan tumpahnya darah, ini merupakan keputusan strategis,” ujar al-Syeikh.
Terkait rencana aneksasi Israel terhadap Tepi Barat, al-Syeikh menyatakan, “Kami bukan orang dungu, kami tidak ingin terjadi kekacauan, dan kami tidak ingin kondisi sampai kepada titik tidak bisa kembali, aneksasi berarti tidak ada hubungan dengan Israel.
BACA JUGA: 2 Peristiwa Penting yang Menandai Penjajahan Israel atas Palestina
Al-Syeikh menegaskan, Israel menghapus rencana aneksasi dan suasana kembali seperti semula, atau melanjutkan aneksasi, dan Israel harus bertanggung jawab penuh sebagai otoritas penjajah di Tepi Barat.
erjasama keamanan merupakan salah satu kesepakatan Oslo yang ditandatangani otoritas Palestina dan Tel Aviv pada tahun 1993, di antara poinnya adalah tukar informasi antara aparat keamanan otoritas Palestina dan otoritas Israel. []
SUMBER: PALINFO