YAUMUL Qiyamah atau hari kiamat digambarkan Alquran dan Hadis sebagai hari yang sangat dahsyat dan berat. Pada hari tersebut, manusia bahkan akan lari dari ayah dan ibunya, lari dari anak-istrinya, dan saudaranya. Allah berfirman:
يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ
“(yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk.” (QS Ghafir:33)
Firman Allah SWT lainnya:
اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ ۚ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ
“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).” (QS Al Syura:47)
Allah SWT juga berfirman:
يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّىٰ بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا
“Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun.” (QS An Nisa:42)
Peristiwa dan datangnya hari kiamat itu wajib diyakini umat Islam. Kendati itu termasuk perkara gaib, yakin akan datangnya hari Kiamat merupakan bagian dari Rukun Iman.
Allah Ta’ala memberitahukan tanda-tanda datangnya hari kiamat kepada Nabi Muhammad SAW. Pada hari itu semua amal dan perbuatan akan ditampakkan dan dihisab. Tidak ada yang selamat. Namun, diantara mereka ada yang mendapat naungan rahmati Allah SWT. Mereka termasuk ke dalam tiga kelompok manusia yang bebas dari rasa takut pada hari itu.
BACA JUGA: Orang yang Dirundung Penyesalan pada Hari Kiamat
Dalam satu hadis disebutkan, ada tiga kelompok manusia yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari Kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْهًما قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاَثَةٌ لَا يَهُوْلُهُمُ الْفَزَعُ الأكْبَرُ وَلَا يَنَالهُمُ الحِسَابُ هُمْ عَلى كَثِيبٍ مِنْ مِسكٍ حَتَّى يُفْرَغَ مِنْ حِسَابِ الخَلائِقِ رَجُلٌ قَرأَ القُرآنَ ابْتِغَآْءَ وَجْهِ اللهِ وَاَمَّ قَوْماً وَهُمْ بِهِ رَاضُوْنَ وَدَاعٍ يَدْعُوْنَ إلى الصَّلواتِ ابْتِغآء وجْهِ اللهِ وَرَجُلٌ اَحْسَنَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَوَالِيهِ. (رواه الطبراني في معاجم الثلاثة).
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda, “Tiga orang yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari yang sangat menakutkan dan mereka tidak akan dihisab, mereka berada di atas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia: (1) Seseorang yang membaca Al-Qur’an semata-mata mengharap ridha Allah, dan ia mengimami suatu kaum sedang mereka menyukainya; (2) Da’i yang mengajak shalat semata-mata mengharap ridha Allah Ta’ala; (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara ia dengan tuannya dan antara ia dengan bawahannya.” (HR. Thabrani, Al-Mu’jamuts Tsalatsah).
Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menerangkan, adakah seorang muslim yang tidak menyadari, bahkan tidak memikirkan tentang kehebatan, kesedihan, kengerian, bencana, dan kesusahan hari Kiamat? Jika ada sesuatu yang dapat membuat kita tenang dari bencana hari Kiamat, maka hal itu lebih berharga daripada beribu-ribu kenikmatan dan berjuta-juta kesenangan.
Dari Ibnu Abbas, ketika Malaikat Jibril mengabarkan kepada Nabi bahwa akan terjadi banyak fitnah, beliau bertanya, ‘Apakah jalan keluar darinya wahai Jibril?’ Jawab Jibril: “Kitabullah.” (Razin-Ar Rahmatul Muhdah).
BACA JUGA: Cara Meraih Syafa’at di Hari Kiamat
Para ulama menafsirkan bahwa maksud fitnah di sini adalah kemunculan Dajjal, kekejaman bangsa Tartar, dan lainnya. Nabi Yahya ‘alaihissalam pernah berkata kepada Bani Israil: “Allah telah memerintahkan kalian agar membaca kalam-Nya. Dan perumpamaannya adalah seperti suatu kaum yang terpelihara dalam bentengnya, sehingga dari manapun musuh menyerang, maka kalian akan dapati kalimat Allah sebagai penjaga dan pelindung dari mereka”.
Pesan tersirat dari hadis di atas selaras dengan apa yang disebutkan dalam hadis tentang tiga golongan manusia yang bebas dari rasa takut di hari kiamat. Salah satunya adalah orang yang membaca Alquran. Maka jelas bahwa Alquran merupakan sumber keselamatan dan syafaat (pembelaan) bagi para pembacanya di Hari Kiamat. Mengamalkan isi Al-Qur’an akan menjauhkan kita dari fitnah dan keberkahan dari membacanya dapat menyelamatkan seseorang dari segala fitnah.
Menurut Maulana Zakariyya, sungguh celaka dan merugi orang yang mengira bahwa membaca Alquran adalah perbuatan sia-sia dan membuang-buang waktu. Tertulis dalam Mu’jiam al Kabir bahwa perawi pertama dalam hadits di atas ialah Abdullah bin Umar r.huma yang ia mengatakan, “Apabila aku tidak mendengar hadits ini dari Rasulullah SAW sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, (diulang sampai 7 kali), maka aku tidak akan meriwayatkannya.” []