PALESTINA–Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikabarkan telah kembali menegaskan tekad Israel merealisasikan rencana aneksasi awal Juli ini meskipun penerapannya bertahap dan mendapat reaksi keras dari kalangan internasional.
Netanyahu kembali menyampaikan rencana itu pada Senin (15/6/2020) saat menyambut komandan cadangan di militer Israel, seperti yang dilaporkan Channel 13 Israel.
BACA JUGA: Sebut Pencaplokan Tak Langgar Hukum, Greenblatt: Tepi Barat Bukan Palestina
Netanyahu menyinggung bahwa antusias Amerika agar pemerintah internal Israel melakukan konsesi atas rencana aneksasi bisa jadi mendorong aneksasi bertahap.
Dalam pembicaraannya dengan komandan cadangan, Netanyahu mengatakan, keinginan Amerika merealisasikan rencana aneksasi agar terlebih dulu mendapatkan konsesus di internal pemerintah Israel, sehingga ini akan mengharuskan adanya proses yang tidak sekaligus.
Netanyahu melanjutkan, aneksasi bisa jadi akan diterapkan secara bertahap, tanpa merinci penjelasannya.
Hal itu disampaikan Netanyahu ditengah adanya sejumlah laporan yang memprediksi bahwa Benny Gantz akan mendukung rencana aneksasi bertahap dimulai dengan permukiman-permukiman besar seperti Maaleh Adumim, Arael, dan wilayah Gush Atzion.
BACA JUGA: Sebelum Lembah Yordan, Netanyahu Bakal Caplok 3 Pemukiman Besar di Tepi Barat
Sebelumnya, Netanyahu dan Benny Gantz, partner dalam pemerintah koalisi untuk memulai proses aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat pada Juli nanti.
Pemerintah Israel merencanakan akan menganeksasi lebih dari 130 permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Lembah Yordania yang membentang antara danau Tiberias hingga Laut Mati atau lebih dari 30 persen luas wilayah Tepi Barat secara keseluruhan ke dalam wilayah Israel.
Penolakan Palestina secara resmi dan juga rakyatnya terhadap rencana aneksasi Israel makin menguat. Selain itu, peringatan-peringatan internasional bahwa itu akan mengubur peluang solusi konflik yang didasarkan kepada prinsip “two nation state.” []
SUMBER: PALINFO