SEBAGIAN kalangan liberal terlalu berlebihan dalam menilai sejarah peradaban Islam, seakan-akan di dalamnya hanya berisi pertikaian, konflk, dan pertumpahan darah. Begitu menakutkan, sehingga peradaban tersebut tak layak didambakan tegak kembali di masa kini.
Sebagian kalangan lain cara pandangnya malah bertolak belakang 180 derajat. Mereka melihat sejarah peradaban Islam seakan-akan hanya berisi kegemilangan, kemakmuran, dan berbagai kenikmatan dunia lainnya. Mereka begitu ‘berhasrat’ mewujudkannya kembali di masa kini, termotivasi dengan berbagai ‘kenikmatan’ yang ada di benak mereka.
BACA JUGA: Bunyi Deklarasi Kemenangan Umat Islam di Tanah Suci
Melihat hal ini, kita perlu mengambil cara pandang yang lebih adil. Kita perlu mengakui bahwa sejarah peradaban Islam adalah sejarah yang gemilang, bahkan dengan sudut pandang aqidah dan realita, kita harus katakan tidak ada sejarah peradaban lain yang mampu menyamai apalagi melampui kegemilangan sejarah peradaban Islam.
Di sisi yang lain, kita juga wajib mengakui berbagai kelemahan yang ditunjukkan oleh sejarah peradaban Islam. Berbagai konflik berdarah, kemewahan hidup para penguasa yang berlebihan, dan kezaliman sebagian mereka terhadap umat, bagaimanapun benar-benar telah menghiasi lintasan sejarah.
BACA JUGA: Hukum Giveaway dalam Islam
Cara pandang yang adil ini perlu kita kembangkan, agar ketika kita ingin membangun kembali peradaban tersebut, kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan pendahulu kita, agar kita tak mengulanginya lagi. Dan ini tidak bisa hanya dengan retorika-retorika memikat, ini hanya bisa dengan kajian-kajian serius dan ‘kerja nyata’ saat ini juga. []
Facebook: Muhammad Abduh Negara