Oleh: Hardian Indra Rukmana
dionrukmana@gmail.com
MATANYA terpejam karena malam, kini wajahnya terlihat lelah penuh beban, tak ada lagi senyum yang lepas seperti pagi hari yang cerah, wanita sempurna bagaikan malaikat.
Ibu , sosok yang diagungkan Allah, hatimu selalu dijaga olehnya
Tiada kata-kata atau setumpuk uang yang bisa menggantikan keiklasanmu
Ku buka mata ini jauh tentang masa kecilku, ku memandang langit biru
Sewaktu ku kecil kau selalu mengajarkanku kebaikan, kaluah pelita hidupku
Aku bahagia lahir dari seseorang wanita yang suci sepertimu.
Sewaktu aku di kandunganmu aku telah berjanji pada Allah agar aku selalu mendoakanmu dan membahagiakanmu sampai hembusan nafasku telah tiada
Tetesan air mata ini menghiasi pipi, wajahku memerah ketika membicarakam sosok Ibu. Aku tak bisa menahan derasnya air mata ini ‘Ibuku yang sederhana berhati lembut dan selalu berfikir jernih kepada anak-anaknya.
Ingatlah janji anakmu ini ‘ibu’ aku akan membahagiakanmu sebisaku, Tetap jaga kesehatanmu ‘ibu’ sampai aku membahagiakanmu. Aku ingin mengakhiri air mata ini ‘ibu’ aku lemah, aku tak bisa apa-apa dan berbuat banyak kepadamu ibu.
Yang aku bisa saat ini hanyalah meminta pertolongan kepada Allah ‘ibu’. Agar Allah membahagiakanmu nanti, dengan caraku. Dan aku berjanji kepada Allah agar aku bisa membahagiakanmu ibu.
Dan Allah pun menjawab! Buktikanlah itu nak.
Ya Allah akan kubuktikan itu semua tapi berilah aku waktu Allah agar aku bisa membahagiakan ibuku, kan ku peluk ibuku dis etiap waktu lelahnya, kan ku sentuh jemari kakinya yang sudah letih berjalan dan semakin lemas, kan ku cium keningnya setiapku pergi kemanapun aku pergi dari pintu rumahku bertatap wajah oleh ibuku dan kami minitipkan surat doa kami untukmu Allah.
Ibuku terus berjalan di jalanmu Allah, jalan yang kauridhoi, jalan dimana ia bisa tersenyum pada akhirnya nanti. Jalan yang kau beri untuknya agar kau menuntunya kepada cahaya ilahimu. Kau beri kepercayaan kepada ibuku dengan menitipkan enam orang anak, 4 lelaki dan 2 perempuan.
Ka beri kekuatan besarmu untuk ibuku untuk menghidupkan semua anak-anaknya. terimakasih Allah.
Ya Allah ibuku sudah menua, detik demi detik. Jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, hingga tahun demi tahun pun berganti, watku berjalan begitu cepat dengan porosnya. Umurmu semakin berkurang ibu, aku akan membahagiakanmu ibu. Allah kan mendoakanmu dan diriku ibu, dengan cara yang berbeda agar kita bisa bahagia dunia dan akhirat. Ini janjiku untukmu ibu. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word