TEL AVIV–PM Israel Benyamin Netanyahu dalam sidang tertutup partai Likud, mengisyaratkan kemungkinan penundaan aneksasi wilayah Tepi Barat, yang sedianya dilakukan pada awal Juli 2020.
Dalam sidang tertutup, Netanyahu menyebutkan kemungkinan penundaan aneksasi dengan alasan politik dan keamanan, seperti dilaporan channel Israel “Can”, Selasa (30/6/2020) namun tanpa merinci alasan tersebut.
BACA JUGA: Gaza Serukan Intifadhah Lawan Aneksasi Israel
Statement tersebut dinyatakan sebelum pertemuan Netanyahu dengan delegasi Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Ave Bercovitz, penasihat sekaligus utusan Presiden Donald Trump, yang tengah berada di Israel sejak beberapa hari lalu, dan tengah melakukan sejumlah dialog dengan pimpinan politik dan keamanan terkait aneksasi.
Statement yang dinisbatkan kepada Netanyahu tersebut berlangusng di tengah penolakan sikap Palestina dan Yordania, serta ancaman Eropa yang akan menerapkan sanksi jika Israel terus melakukan kebijakan sepihak.
Sementara pemerintah Amerika terus memberikan lampu hijau kepada Tel Aviv untuk memulai aneksasi awal Juli, di tengah perbedaan internal pemerintah Israel terkait waktu dan luas aneksasi.
Menurut channel Israel, Netanyahu mengatakan kepada anggota partai Likud, “Kita tengah melakukan dialog yang baik dan kuat dengan Amerika, dan jika ada informasi yang harus saya sampaikan, akan saya sampaikan.” Ditambahkannya bahwa proses aneksasi cukup sulit, ada sejumlah alasan politik dan keamanan yang tidak bisa saya jelaskan, dan sudah kita katakan bahwa aneksasi akan dilakukan pada 1 Juli.”
Channel Israel mengutip sejumlah sumber yang menyatakan, bahwa alasan politik yang dimaksud Netanyahu dalam pertemuannya dengan partai Likud, kemungkinan adanya keputusan pengadilan pidana internasional di Denhag, terkait investigasi kejahatan perang Israel di wilayah pendudukan Palestina.
BACA JUGA: Al Qassam: Caplok Tepi Barat Berarti Umumkan Perang
Sebelumnya ada informasi statmen menteri pertahanan Israel, Beny Gantz, yang mengatakan saat pertemudan dengan delegasi Amerika bahwa awal Juli bukan “Sejarah yang sakral” terkait dengan rencana aneksasi.
Pemerintah penjajah Israel berencana melakukan aneksasi wilayah Tepi Barat pada awal Juli depan, seperti yang dinyatakan PM Israel Benyamin Netanyahu.
Menurut perkiraan Palestina, rencana aneksasi Israel akan mencaplok lebih dari 30 % wilayah keseluruhan Tepi Barat. []
SUMBER: PALINFO